Jakarta, IDN Times - Ketua Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi, Khoirunnisa Nur Agustyati, menilai laporan awal dana kampanye terlihat tidak sinkron dengan jenis kegiatannya. Sebab, ketiga capres terlihat sudah wara-wiri ke berbagai lokasi sebelum kampanye resmi dimulai pada 28 November 2023.
Berdasarkan data laporan awal penggunaan dana untuk kampanye pada periode 16 - 26 November 2023, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menjadi calon yang melaporkan penggunaan dana paling kecil, yakni Rp1 miliar. Nominal itu dalam bentuk dana yang bersumber dari paslon nomor urut satu itu.
Laporan penggunaan awal kampanye paling besar terlihat di paslon nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Akumulasi sementara, mencapai Rp31,43 miliar.
Sebanyak Rp2 miliar berasal dari dana paslon sendiri, Rp600 juta merupakan barang yang bersumber dari partai politik (parpol) atau gabungan parpol yang mengusung, dan Rp28,8 miliar berupa jasa dari parpol tersebut.
Sedangkan, paslon nomor urut tiga, Ganjar Prabono-Mahfud MD melaporkan penggunaan dana awal mencapai Rp2,97 miliar. Dana itu bersumber Rp25 juta berupa uang dari paslon. Lalu, ada pula dana Rp2,95 miliar yang berasal dari parpol pengusung.
"Ini kan juga ada aktivitas kunjungan masing-masing paslon. Itu kan misalnya kunjungan ke mana, berapa yang dikeluarkan. Kalau kita lihat dalam platform KPU, belum nge-link antara pelaporan dan aktivitas paslon. Harusnya kan bisa dicantumkan ada pertemuan di sini, menghabiskan uang sekian," ujar Khoirunnisa ketika berbicara dalam program #GenZMemilih yang tayang di YouTube, dikutip pada Senin (25/12/2023).