Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah ikut menanggapi sikap PDI Perjuangan yang menjatuhkan sanksi pemecatan bagi politikus Budiman Sudjatmiko. Sebagai aktivis tahun 1998, Fahri memahami apa yang tengah dialami oleh Budiman. Sebab, dulu ia juga pernah dipecat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada 2016 lalu.
Dikutip dari laman resmi PKS, Fahri dipecat dari keanggotaan partai lantaran dianggap telah melakukan pelanggaran berat kode etik. "Saya kira, saya juga pernah dipecat ya. Jadi, welcome to the club!" ungkap Fahri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Jumat (25/8/2023).
Ketika ditanyakan apakah ada niatnya untuk mengajak Budiman bergabung ke Partai Gelora, Fahri menampiknya. Apalagi dulu, Budiman pernah memiliki parpol sendiri bernama Partai Rakyat Demokratik (PRD).
"(Ajak Budiman bergabung ke Gelora), gak lah. Dia kan orang besar dan pernah punya partai sendiri kan. Jadi, kalau Budiman itu, dia layak lah untuk memikirkan masa depan bangsa ini. Mau dia gabung atau tidak ke partai, itu urusan nanti," tutur dia lagi.
Budiman akhirnya resmi dijatuhi sanksi pemecatan dari PDIP pada 24 Agustus 2023 lalu. Pemecatan itu dilakukan tanpa dilakukan proses klarifikasi lebih dulu kepada Budiman. Surat pemecatan itu dikirimkan ke rumah Budiman menggunakan jasa kurir.
Apa alasan PDIP memecat Budiman?