(Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Istana Negara, Jakarta) IDN Times/Teatrika Handiko Putri
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan sejumlah perwakilan mahasiswa yang telah menemuinya di Istana baru-baru ini, memberikan tenggat kepada Jokowi hingga 14 Oktober 2019, untuk menerbitkan Perppu.
Apabila Jokowi tidak menerbitkan Perppu hingga batas waktu tersebut, mahasiswa akan melakukan demonstrasi yang lebih besar lagi dari sebelumnya.
Moeldoko sepertinya mewakili kondisi kebatinan politik Jokowi saat ini, bahwa segala keputusan mengeluarkan Perppu harus dipikirkan matang-matang. Karena keputusan ini bisa menjadi simalakama.
"Semua harus dipikirkan, semua harus didengarkan, mesti ada, semua warga negara juga bijak, gitu, di dalam menyikapi semua keputusan," kata Moeldoko di kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (4/10).
"Karena keputusan itu seperti simalakama, gak dimakan bawa mati, dimakan ikut mati, kan begitu. Cirinya memang begitu. Jadi memang tidak ada keputusan yang bisa memuaskan semua pihak," lanjut dia.
Untuk itu, Moeldoko mengimbau masyarakat agar memahami posisi presiden saat ini. Karena yang jelas, presiden dalam mengelola negara tidak mungkin menjerumuskan ke situasi sulit.
"Prinsipnya, presiden di dalam mengelola negara itu tidak mungkin akan membawa negara itu ke suatu situasi yang tidak menyenangkan atau tidak mengenakkan. Pasti negara akan dibawa ke tempat yang diinginkan oleh pembukaan UUD 45," tutur dia.
Selama ini, kata Moeldoko, Istana tidak menutup diri dan mendengarkan aspirasi masyarakat. Presiden akan menampung aspirasi mahasiswa dan siap berdiskusi perihal Perppu ini.
"Apa sih yang dipikirkan, kita dengarkan dengan baik. Saya juga memberikan pemahaman bahwa dalam bernegara ini bukan hanya mahasiswa saja yang didengar, semuanya juga didengar oleh Presiden," ucap mantan Panglima TNI itu.
Moeldoko menegaskan, Jokowi tengah mendengarkan suara partai politik, masyarakat, dan mahasiswa. Sehingga, presiden harus mengambil langkah cermat.
"Maka sekali lagi bahwa presiden mendengarkan, mendengarkan dengan jernih, mendengarkan dengan cermat, agar nanti langkah-langkah ke yang terbaik," ujar dia.