Ketua Umum Persatuan Istri Prajurit (Persit) TNI AD, Kartika Chandra Kirana (KCK) , Uli Simanjuntak (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Uli menuturkan, program Persit Bisa mencakup pengembangan UMKM, pelestarian seni dan budaya, peningkatan literasi keuangan, hingga penguatan komunikasi yang berdampak positif.
Ia berharap program ini bisa konsisten berkontribusi untuk mewadahi kemampuan dan pencapaian dari para istri prajurit.
“Kami berharap Persit Bisa dapat terus berkontribusi mengangkat prestasi istri prajurit serta memberikan penghormatan kepada pendahulu yang telah menjadi landasan kokoh perjalanan organisasi ini. Para senior kami telah berbuat banyak, sehingga kami dapat mendukung para prajurit dalam menjalankan tugas negara sekaligus meningkatkan keterampilan kami,” tutur Uli.
Peluncuran Persit Bisa diselenggarakan bersamaan dengan peluncuran Balai Kartini setelah rampung direnovasi. Balai Kartini yang dibangun dan diresmikan oleh Ibu Tien Soeharto pada 3 April 1980 merupakan gedung yang menjadi bagian sejarah istri prajurit dalam perjalanan Indonesia.
“Balai Kartini merupakan rumah bagi Persit dan bersifat inklusif dengan masyarakat luas dapat memanfaatkannya, sesuai peran Balai Kartini sebagai salah satu bentuk usaha Persit. Renovasi Balai Kartini diharapkan memberikan kontribusi besar bagi kesejahteraan anggota Persit Kartika Chandra Kirana, perbaikan Balai Kartini adalah kerja bersama. Kami bergotong royong menyumbangkan ide, kreativitas, dan tenaga yang luar biasa,” kata dia.
Diketahui, Persit merupakan organisasi yang mewadahi para istri prajurit TNI. Didirikan pada tahun 1946, Persit berperan sebagai mitra para prajurit dalam mendukung tugas dan tanggung jawab dalam menjaga kedaulatan negara.