Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko berkunjung ke rumah Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Marthin memandang respons nyinyir netizen yang seakan menyudutkan Budiman karena bertemu Prabowo--terlebih Budiman merupakan mantan aktivis yang dulu berhadapan langsung dengan militer, Marthin menganggap sikap netizen kurang tepat, jika ditilik dari keinginan untuk melanjutkan keberhasilan pemerintahan RI.
"Wajar jika Budiman menyebut Pak Prabowo sebagai salah satu sosok ideal untuk memimpin Indonesia. Rakyat jangan mau dibelenggu masa lalu yang justru bisa menghambat proses rekonsiliasi,” kata dia.
Terkait kasus pelanggaran HAM masa lalu, Marthin menjelaskan, Prabowo secara ksatria sudah menjalani proses hukum yang perlu dijalani. Sekian alasan perihal pelanggaran HAM masa lalu yang ditudingkan pada Prabowo, kata dia, juga sudah berkali-kali diutarakan secara terbuka.
“Sekarang yang paling penting adalah menatap masa depan. Pertemuan Prabowo Subianto dengan Budiman seharusnya tidak dimaknai negatif, apalagi dicap sebagai pengkhianatan terhadap cita-cita perjuangan,” kata dia.
Dalam pertemuan antara Budiman dan Prabwo, kata Marthin, keduanya secara terbuka menyatakan memiliki visi yang sama terhadap Indonesia ke depan. “Tidak elok kalau kita menghakimi sebuah upaya rekonsiliasi sebagai pengkhianatan. Indonesia harus bersatu,” ujar dia.
Sebelumnya, Budiman Sudjatmiko diundang Prabowo Subianto di kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa malam, 18 Juli 2023, untuk membahas sejumlah persoalan bangsa. Banyak warganet menyikapi nyinyir pertemuan mereka yang dianggap tidak sesuai lagi dengan idealismenya sebagai mantan aktivis demokrasi.