Pesan KH Hasyim Asy'ari dalam Merayakan Maulid Nabi, Hindari Maksiat!

Jakarta, IDN Times - Peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW setiap 12 Rabiul Awal, yang di tahun 2023 jatuh pada hari Kamis, 28 September 2023, atau mulai hari Rabu, 27 September 2023, selepas magrib.
Memperingati hari lahir atau Maulid Nabi Muhammad SAW, umat Islam di berbagai negara biasanya akan menggelar perayaan seperti pengajian, sedekah, dan salawat.
Dilansir NU Online, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di berbagai penjuru dunia, sebagai bentuk cinta dan kerinduan dari umat Islam kepada sang Nabi.
1. Merayakan Maulid Nabi sesuai ajaran Islam, tidak berisi perbuatan maksiat
Perayaan Maulid Nabi sudah lumrah dilaksanakan di Indonesia, mulai dari pelosok desa hingga perkotaan. Ada yang merayakan Maulid Nabi dengan mengadakan pawai berjamaah di jalanan sembari bersalawat dan bertakbir, ada juga yang mengadakan lomba puisi berisikan pujian, sanjungan, dan teladan yang diajarkan Rasulullah.
Kendati demikian, ada larangan dalam perayaan maulid agar tidak berisikan perbuatan-perbuatan maksiat, yang justru menodai sakralitas dan kemuliaan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Rais Akbar Nahdlatul Ulama Hadartussyekh KH Hasyim Asy'ari menjelaskan beberapa larangan yang seharusnya tidak terjadi dalam perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad. Hal ini dia jelaskan dalam kitab berjudul at-Tanbihat al-Wajibat liman Yashna’ul Maulid bil Munkarat, yang berarti peringatan-peringatan yang wajib disampaikan kepada orang yang merayakan Maulid Nabi dengan kemungkaran.
Dalam kitab tersebut dijelaskan, Maulid Nabi merupakan perbuatan yang dianjurkan dalam Islam, karena dianggap memuliakan Nabi Muhammad, sehingga perayaannya akan berpahala apabila tujuannya benar. Namun, apabila tidak benar maka akan berdosa.