Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW

ilustrasi lafaz Nabi Muhammad SAW (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi lafaz Nabi Muhammad SAW (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW jatuh pada 12 Rabiul Awal 1445 H, yang di tahun 2023 ini bertepatan dengan 28 September.

Di hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, umat Islam selalu merayakannya dengan berbagai cara, tradisi, serta kegiatan. Maulid Nabi Muhammad SAW bukan cuma dilakukan di masjid-masjid saja, tetapi juga di musala, sekolah, sampai instansi pemerintahan.

Berikut sejarah singkat Maulid Nabi Muhammad SAW:

1. Alasan umat Islam merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan Maulid Nabi

Acara Maulid Nabi (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)
Acara Maulid Nabi (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)

Mungkin masih ada yang bertanya, kenapa umat Islam merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan Maulid Nabi, bukan pada hari wafatnya, sebagaimana tradisi haul yang dilakukan pada hari wafatnya para ulama.

Mengutip nu.or.id, alasan yang pertama ialah tentu Nabi Muhammad SAW berbeda dengan para ulama. Sehingga tidak bisa dibandingkan antara Rasulullah SAW dengan para ulama.

Alasan yang kedua, ulama dikenang pada hari wafatnya setelah terlihat jasa dan perjuangan semasa hiudpnya. Sedangkan Nabi Muhammad SAW sudah membawa keberkahan bahkan sebelum kelahirannya.

2. Hal-hal yang biasa dilakukan saat Maulid Nabi

IDN Times/Imam Rosidin
IDN Times/Imam Rosidin

Seperti yang dibahas sebelumnya, perayaan Maulid Nabi ini dilakukan di berbagai tempat oleh seluruh umat muslim di dunia. Perayaan yang dimaksud, dilakukan dengan melantunkan selawat dan syair-syair pujian dan cinta, serta lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an kepada Rasulullah SAW.

Tidak lupa juga ceramah agama yang menceritakan kemuliaan akhlak Nabi Muhammad SAW. Hal tersebut memperkuat sekaligus menegaskan betapa cintanya umat muslim terhadap Rasulullah SAW.

3. Maulid Nabi sudah dilakukan sejak lama

IDN Times/Nofika Dian Nugroho
IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Selain itu, perayaan Maulid Nabi juga menunjukkan betapa kuatnya keinginan umat muslim untuk berkumpul bersamanya kelak pada hari kiamat. Pasalnya, setiap hamba akan dikumpulkan bersama orang-orang yang dicintainya, seperti yang disampaikan langsung Rasulullah SAW dalam sebuah hadisnya. "Engkau bersama orang-orang yang engkau cintai," (HR Al-Bukhari, Muslim, dan yang lain).

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW juga sudah dilakukan sejak tahun kedua hijriah. Seperti yang tertulis dalam buku Sejarah Maulid Nabi (2015) yang dicatat oleh Ahmad Sauri, yang merujuk pada Nuruddin Ali dalam kitabnya Wafa'ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Septi Riyani Maulida
Dwifantya Aquina
Septi Riyani Maulida
EditorSepti Riyani Maulida
Follow Us