Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Prabowo Subianto dan Surya Paloh pada Kongres III NasDem di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (27/08).  (dok. Tim Komunikasi Prabowo)
Prabowo Subianto dan Surya Paloh pada Kongres III NasDem di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (27/08). (dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Jakarta, IDN Times - Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto berkelakar dengan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem), Surya Paloh saat menghadiri penutupan Kongres III NasDem di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (27/08). 

Ia pun memanggil akrab Surya dengan sebutan 'Mas Brewok'. Kelakar itu kemudian disambut riuh tepuk tangan para kader. Ia bahkan menyebut pernah bercita-cita memiliki janggut khas seperti Surya Paloh. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali Surya Paloh menjadi ketua umum NasDem. 

"Terima kasih kehormatan diberikan kepada saya untuk hadir di sini. Dalam hal ini saya ucapkan selamat kepada saudara Surya Paloh yang mungkin lebih dikenal sebagai Bung Brewok. Saya dari dulu pengin punya jenggot seperti Pak Surya Paloh, tapi enggak bisa. Jadi kalau pakai kumis, orang itu memanggil saya 'Fu Manchu' (karakter fiksi). Mas Brewok yang saya hormati, boleh kan?" ucap Prabowo terkekeh. 

1. Prabowo kenang perjalanan politik dengan Surya Paloh

Prabowo Subianto saat menghadiri penutupan Kongres III NasDem di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (27/08). (dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Di hadapan Surya dan ratusan kader NasDem, Prabowo mengenang perjalanan politiknya. Ia menjelaskan dirinya bersama Surya pernah berada di bawah naungan partai yang sama, yaitu Golkar. Kendati demikian, Prabowo mengatakan terdapat perbedaan antara dulu dan sekarang. 

Jika dulu Prabowo berada di bawah kepemimpinan Surya, kini 'Mas Brewok' menjadi anak buah Prabowo. 

"Jadi roda kehidupan berputar, kadang kala di bawah, kadang kala di atas. Ndak ada masalah, kita harus tau peran kita," ucap Prabowo berkelakar. Saya dulu rivalnya Pak Jokowi, Mas Brewok ini hebat, tahu saja mana yang kuat," ujarnya.

Namun setelah memenangkan Pilpres 2024, Prabowo mengatakan kini ia mendapat mandat untuk memimpin negara selama lima tahun ke depan. Ia mengakui hal itu adalah buah dari kebesaran hatinya bergabung dengan pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

"Setelah saya dikalahkan terus menerus oleh Pak Jokowi, lama-lama saya berpikir, jangan-jangan kalau bergabung dapat ilmu. Dan demikian, jadinya beliau ajak bergabung dan saya jadi alhamdulillah menang deh, sorry yee," ucapnya disambut riuh kader NasDem.

2. Beda pilihan bukan halangan untuk persatuan

Prabowo Subianto saat menghadiri penutupan Kongres III NasDem di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (27/08). (dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Lalu, Prabowo juga menegaskan soal pentingnya para pemimpin politik untuk saling bertemu guna bekerja sama menyatukan kekuatan demi bangsa dan rakyat Indonesia. Ia mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang mengucapkan kali pertama usai perhitungan cepat hasil pemilu.

“Karena itu waktu saya masih awal-awal belum resmi waktu quick count, sebagian quick count, Pak Surya Paloh dan NasDem salah satu yang pertama kali mengucapkan selamat kepada saya,” ungkap Prabowo.

Meski sebelumnya NasDem mengusung Anies Baswedan yang merupakan lawan politik, Prabowo menyebut dirinya sama sekali tidak mempermasalahkan hal tersebut.

“Jadi, saya sangat menghargai waktu diberi tahu Pak Surya Paloh yang beritahu Muzani. Maaf Pak Surya, kadang-kadang Brewok, mau datang. Oh ya? Mau gabung alhamdulillah. Terima kasih, bener Pak Surya? Waktu Anda datang ke saya, terimakasih saya, ndak papa Anda dulu dukung anies, ndak papa,” kata Prabowo.

Dengan adanya perbedaan itu, menurut Prabowo, tidak perlu ada yang ditakutkan karena menurutnya yang terpenting saat ini adalah para pemimpin politik dapat mencari titik temu guna bersatu bekerja sama dan melupakan perbedaan yang ada.

“Perbedaan tidak perlu takut, bangsa kita memilih bentuk negara republik bukan kerajaan jadi rakyat memang perlu diberi pilihan dan tidak perlu takut dengan perbedaan. Yang lebih penting kita harus bersatu, bekerja untuk rakyat indonesia. Rakyat membutuhkan pemimpin-pemimpin yang bisa bersatu. Setiap pertandingan ada menang ada kalah,” lanjutnya.

3. Banyaknya tantangan global tuntut persatuan Indonesia

Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese dan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto menggelar pertemuan di Canberra, Australia, Selasa (20/8). (dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Menurut Prabowo, persatuan penting untuk dilakukan karena dunia saat ini memiliki banyak tantangan, seperti kelaparan di mana akan ada begitu banyak negara yang kesulitan untuk memproduksi pangan, juga tantangan perubahan iklim.

“PBB meramalkan terjadi kelaparan besar-besaran di bumi ini, begitu banyak negara yang kesulitan untuk produksi pangan. Kita masih bersyukur,” ungkap Prabowo

Untuk itu, Prabowo bersama partai NasDem mengambil langkah untuk bekerja sama usai pertandingan politik yang telah berlangsung.

“Karena itulah sebagai pemimpin Nasdem diantaranya mewakili rakyat, kita harus berani berpikir diluar yang biasa-biasa saja, kita harus berani berpikir bahwa kita harus berani untuk selesai pertandingan, kita harus berani melupakan kata-kata mungkin yang menyakitkan selama pertandingan, itu biasa namanya pertandingan,” ujarnya. (WEB)

*Artikel ini merupakan kerja sama IDN Times dan Tim Komunikasi Prabowo

Editorial Team