Ahmad menuturkan untuk mengkaji masalah ini, pihaknya tak bisa bekerja sendiri. Perlu koordinasi dengan kementerian lainnya.
"Kita harus koordinasi antara BUMN selaku pemerintah ya, tapi pembina teknisnya ada di Kementerian PUPR, pemilik proyeknya di Kementerian Perhubungan. Nah Waskita itu sebagai investor dan kontaktor," jelasnya.
Lebih lanjut Ahmad akan segera melakukan pertemuan dengan Kementerian terkait untuk membicarakan terkait kecelakaan kerja ini hari ini.
"Udah koordinasi, siang ini akan pertemuan tiga menteri, di kantor Menteri PUPR," tandasnya.
Untuk diketahui, pembangunan jalan tol Becakayu sempat mangkrak selama 21 tahun. PT Kresna Kusuma Dyandra Marga yang sebelumnya menjadi investor pembangunan dan mendapat konsesi pengelolaan ruas tol, sempat tak melanjutkan proyek karena dilanda krisis moneter pada 1998.
Belasan tahun lamanya, akhirnya Oktober 2014, BUMN Waskita Karya melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road mengambil alih sebagian besar saham Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Kresna Kusuma Dyandra Marga dengan nilai transaksi mencapai Rp240 miliar.
Kini, tol yang terdiri dari dua seksi dengan total panjang mencapai 21,5 km telah beroperasi pada awal November 2017 lalu setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.