Jakarta, IDN Times - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai mengatakan penulisan ulang sejarah dengan nada yang positif bertujuan untuk memihak atau memutihkan masa lalu, melainkan kata dia, adalah untuk menghadirkan fakta-fakta secara apa adanya. Sebelumnya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan, penulisan sejarah ulang yang dilakukan pemerintah memiliki nada positif namun bukan untuk mencari-cari kesalahan di masa lalu.
"Tone positif yang dimaksud Menteri Kebudayaan itu adalah mengungkap fakta peristiwa apa adanya. Itu tone positif. Tone negatif adalah fake news, fake history. Bisa paham kan?" kata dia kepada awak media, di kantor Kementerian HAM, Jakarta Selatan, Selasa (3/6/2025).