Jakarta, IDN Times - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mempersilakan apabila Partai Amanat Nasional dan Partai Golkar ingin bergabung ke dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Tetapi, PKB mewanti-wanti agar kedua parpol tersebut tidak meminta jatah kursi bakal cawapres. Sebab, saat ini bakal capres Prabowo Subianto masih berdiskusi soal Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang diklaim oleh PKB sedang dipertimbangkan untuk mengisi kursi bakal cawapres.
"Kalau mau gabung mangga (silakan). Tapi, semangatnya kami (sudah menetapkan kursi bakal cawapres) untuk Cak Imin. Pak Prabowo dan Cak Imin sudah duluan. Artinya, power sharing-nya ya di luar cawapres," ungkap Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis (13/7/2023).
Ia menambahkan situasi koalisi parpol jelang tiga bulan pendaftaran ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih sangat cair. Huda pun menilai kerja sama yang dijalin untuk memenangkan Pemilu 2024 akan lebih mudah.
Lantaran Golkar, PAN dan Partai Gerindra sudah pernah bekerja sama di Pemilu 2014. Sedangkan, bagi PKB adalah hal baru untuk bekerja sama dengan PAN dan Golkar.
Di sisi lain, Huda pun realistis menilai elektabilitas dari ketiga bakal capres belum ada yang mendominasi. Baik Prabowo, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan memiliki elektabilitas masing-masing di bawah 40 persen. Menurutnya, masyarakat saat ini masih menimbang-nimbang bakal capres.
"Nah, dalam situasi elektabilitas capres belum mencapai angka aman 51 persen, inilah penentunya adalah cawapres," ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi X DPR itu.