Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Pilpres 2019 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Pilpres 2019 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jakarta, IDN Times - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Jazuli Juwaini, membeberkan kriteria calon presiden yang dijagokan oleh pihaknya dalam Pemilu 2024. PKS menilai capres dan cawapres mengacu pada kriteria nasional-religius.

Jazuli menilai pasangan yang mewakili kelompok nasional-religius harus memahami isu nasionalisme Indonesia dan religius secara utuh.

“Karena pada Pancasila sendiri, sila pertama kan ketuhanan, jadi orang harus paham juga prinsip-prinsip dasar tentang ketuhanan sesuai dengan keyakinannya,” ujar Jazuli di Kompleks Senayan, Selasa (20/9/2022).

1. PKS singgung nama Prabowo dan Anies Baswedan

Sekjen PKS Habib Aboe Bakar dan Ketua DPP Partai Nasdem Effendi Choirie di Nasdem Tower, Jakarta, Rabu (22/6/2022). (IDN Times/Melani Putri)

Jazuli mengatakan, beberapa nama yang dijagokan dalam Capres 2024 sesuai dengan hasil survei beberapa lembaga. Nama-nama itu juga disebut sebagai anak bangsa yang bersifat nasionalis, beberapa nama lainnya dinilai karena aspek religiusitas.

“Siapa sosok yang nasional religus? Banyak lah anak bangsa hampir semua nama-nama yang muncul nasional religius,” ujarnya.

Beberapa nama seperti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa masuk dalam radar.

“Mau Anies Baswedan, mau Ganjar, mau Pak Prabowo, apakah Sandiaga Uno atau Ibu Khofifah, atau siapa saja tokoh-tokoh yang muncul dan beredar selama ini itu saya kira memiliki sifat nasional religius,” kata Jazuli.

2. Capres mesti paham fundamental Indonesia

Anies Baswedan lakukan rapat secara virtual saat isolasi mandiri di Rumah Dinas Suropati, Menteng pada Rabu, 2 Desember 2020 (Instagram.com/aniesbaswedan)

Menurut Jazuli, kriteria capres-cawapres yang nasional-religius bakal lebih baik untuk Indonesia karena memahami fundamental Indonesia.

Dia menegaskan, kriteria capres dan cawapres yang berlandaskan nasionalisme dan religiusitas setidaknya bisa menyelesaikan urusan negara karena memahami Bangsa Indonesia.

“Memang tidak bisa dalam waktu 5 tahun urusan beres, 10 tahun juga banyak ga beres, tapi minimal kalau orang itu paham, tau cara menyelesaikan fundamental, jadi skala prioritas,” tuturnya.

3. PKS beber tak ada ganjalan dalam berkoalisi

Sekjen PKS Habib Aboe Bakar dan Ketua DPP Partai Nasdem Effendi Choirie di Nasdem Tower, Jakarta, Rabu (22/6/2022). (IDN Times/Melani Putri)

Lebih lanjut, Jazuli juga mengaku tak ada ganjalan apa pun kepada pihaknya untuk berkoalisi dengan siapa pun dalam Pemilu 2024 mendatang. Menurutnya semua komunikasi dibangun intens dan berjalan dengan baik.

“Gak ada ganjalan. Semuanya berjalan baik. Dengan semua kandidat capres yang muncul juga PKS berkomunikasi. Semua berkomunikasi dengan semua capres yang membuka diri dengan PKS,” pungkasnya.

Editorial Team