Jakarta, IDN Times - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menitipkan pesan kepada Jenderal Andika Perkasa agar tidak terseret dalam hiruk pikuk politik Pilpres 2024 usai dilantik menjadi Panglima TNI. Terlebih, Andika memiliki sederet pekerjaan rumah yang harus dituntaskan dalam waktu 13 bulan. Sebab, Andika bakal memasuki masa pensiun pada Desember 2022.
"Kepada Panglima TNI yang baru agar fokus pada tupoksinya dan tidak ikut terseret oleh hiruk pikuk menjelang Pilpres 2024," ujar anggota Komisi I DPR dari Fraksi PKS, Sukamta, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/11/2021).
Salah satu pekerjaan rumah yang dititipkan oleh PKS kepada Andika yakni agar ada upaya yang lebih kuat dan taktis dalam mengamankan wilayah perairan Natuna Utara. Sebab, bila tak dijaga bisa ikut diklaim oleh China. Apalagi China ikut mengklaim sepihak area di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia masuk teritori perairan mereka.
"Saya berharap Pak Andika memperkuat pengerahan Angkatan Laut dan nelayan-nelayan Indonesia di Laut Natuna Utara bisa jadi langkah pengimbang pergerakan China di wilayah tersebut," kata dia.
Ia mengusulkan pemerintah bisa memfasilitasi para nelayan alat komunikasi dan bahan bakar untuk melaut. Di sisi lain, pemerintah juga diminta memberikan jaminan keamanan kepada para nelayan ketika mereka melaut di sana.
Namun, sempat muncul relawan yang mengatasnamakan Andika bernama Bara API yang mendorong mantan Kepala Staf TNI AD tersebut agar ikut maju di Pilpres 2024. Apakah hal itu menyebabkan Andika berpotensi jadi tidak loyal kepada panglima tertinggi TNI yakni presiden?