Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Profil dan Rekam Jejak Andika Perkasa, Mantan Panglima TNI

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri resmi memberikan surat dukungan untuk mengusung mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa untuk maju menjadi bakal calon Gubernur Jawa Tengah.

Andika didampingi kader PDI Perjuangan lainnya, Hendrar Prihadi, sebagai bakal calon wakil gubernur Jawa Tengah. Hendrar merupakan eks Wali Kota Semarang.

Lalu, bagaimana profil dan rekam jejak Andika Perkasa selama ini hingga ia maju bakal calon Gubernur Jawa Tengah?

1. Andika Perkasa merupakan lulusan Akmil 1987 dan lama berkarier di Kopassus

Presiden Joko Widodo (kanan) memasangkan tanda pangkat jabatan kepundak Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang baru Jenderal TNI Andika Perkasa (kiri) seusai pelantikan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (22/11/2018). Presiden melantik Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Mulyono yang akan memasuki masa pensiun. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Presiden Joko Widodo (kanan) memasangkan tanda pangkat jabatan kepundak Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang baru Jenderal TNI Andika Perkasa (kiri) seusai pelantikan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (22/11/2018). Presiden melantik Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Mulyono yang akan memasuki masa pensiun. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Andika Perkasa lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 21 Desember 1964. Rekam jejak Andika Perkasa diawali dengan lulus di Akmil tahun 1987 dan lama berkarier sebagai prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di TNI Angkatan Darat. 

Ketika berpangkat kapten, ia menjadi Komandan Tim 3 Sat Gultor 81 Kopassus pada 1995. Lalu, dua tahun kemudian ia menjadi Komandan Resimen 62, Yon 21 Grup 2/Para Komando, Kopassus dan Pama Kopassus.

Karier Andika terus melesat. Baru 11 bulan menjadi komandan tim itu, Andika kemudian dipercaya menjadi Kepala Dinas Penerangan TNI AD. 

2. Andika Perkasa pernah menjabat sebagai Komandan Paspampres era kepemimpinan Jokowi-Jusuf Kalla

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (Dok. ANTARA News)
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (Dok. ANTARA News)

Karier Andika semakin moncer sejak Joko "Jokowi" Widodo menjadi presiden. Andika Perkasa diangkat menjadi Komando Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) dengan pangkat Mayor Jenderal pada 22 Oktober 2014. Ia menggantikan Mayjen TNI Doni Monardo.

Momen itu terjadi dua hari usai Jokowi dan Jusuf Kalla diangkat sebagai presiden-wakil presiden. 

Dua tahun berselang, Andika menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII Tanjungpura dengan pangkat Letnan Jenderal. Pada awal 2018, ia menjabat sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Dankodiklat) TNI AD. Enam bulan kemudian, ia kembali diangkat sebagai Pangkostrad. 

Kemudian, Andika diangkat menjadi KSAD pada 22 November 2018. Namun, bila Andika resmi menjadi Panglima TNI, maka ia praktis hanya menjabat selama satu tahun. Sebab, pada Desember 2022, ia memasuki masa pensiun. 

3. Andika pernah meraih penghargaan Bintang Kartika Eka Paksi Nararya dan Bintang Yudha Dharma Pratama

Jenderal (Purn) Andika Perkasa (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Jenderal (Purn) Andika Perkasa (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Selama berkarier di dunia militer, rekam jejak Andika Perkasa mentereng yang pernah meraih penghargaan Bintang Kartika Eka Paksi Nararya. Itu merupakan sebuah tanda kehormatan yang dikeluarkan TNI AD bagi anggota korpsnya di bidang militer yang telah menunjukkan kemampuan, kebijaksanaan, dan jasa-jasa luar biasa melebihi panggilan kewajiban tanpa merugikan tugas pokok. 

Selain itu, Andika juga pernah meraih penghargaan Bintang Yudha Dharma Pratama. Penghargaan tersebut merupakan tanda kehormatan yang dikeluarkan TNI dan Polri secara bersamaan. 

4. Andika merupakan menantu mantan Kepala BIN AM Hendropriyono

(instagram.com/@diaz.hendropriyono)
(instagram.com/@diaz.hendropriyono)

Sudah menjadi rahasia umum, Andika menikahi putri mantan Kepala BIN A.M. Hendropriyono, Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati. Maka, sudah santer terdengar isu Hendro telah lama melobi Istana agar menantunya dipilih menggantikan Hadi sebagai Panglima TNI. 

Hendro sendiri merupakan salah satu purnawirawan yang mendukung Jokowi dalam pemilu 2014 dan 2019. Dalam pandangan sejumlah pihak, sosok Andika tak bisa dilepaskan dari bayang-bayang Hendro. 

Menurut pemberitaan majalah Tempo pada Juni lalu yang mengutip tiga sumber purnawirawan di TNI, Hendro malah dikabarkan telah lama melancarkan lobi kepada Presiden Jokowi. Ia berharap menantunya itu bisa menggantikan Hadi sebagai Panglima TNI. Dengan demikian, masa pengabdiannya di TNI bisa bertambah sementara waktu. 

Tetapi, di dalam keterangan resminya, Hendro menepis ia melobi Istana untuk mendapatkan jabatan Panglima TNI bagi menantunya itu.

"Saya tidak bicara dan tidak pernah bicara tentang hal yang demikian itu (lobi jabatan Panglima TNI bagi menantu). Saya tidak pernah begitu hina mau nyosor meminta-minta jabatan," kata Hendro pada Juni 2021.

"Tidak untuk menantu, anak, apalagi untuk saya sendiri, tidak pernah," sambung dia. 

5. Andika memiliki harta kekayaan Rp179 miliar, lebih kaya dari pada Presiden Jokowi

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (Dok. ANTARA News)
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (Dok. ANTARA News)

Sementara, setelah absen melaporkan harta kekayaannya, tiba-tiba Andika melaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Nominal harta kekayaannya fantastis, mencapai Rp179,9 miliar.

Angka itu lebih besar dari harta kekayaan milik Presiden Jokowi yang mencapai Rp63,6 miliar. Data itu dilaporkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu pada Desember 2020. 

Berdasarkan informasi dari sumber IDN Times, ini merupakan kali pertama Andika melakukan pelaporan harta kekayaan. Padahal, sesuai UU Nomor 28 Tahun 1999, pejabat publik wajib secara rutin melaporkan harta kekayaan. 

"Betul, beliau belum pernah lapor. Ajudan beliau baru tanya mekanisme pelaporan pada Juni lalu," ujar sumber IDN Times di KPK melalui pesan pendek pada Minggu, 29 Agustus 2021. 

Bila dirinci, harta kekayaan milik Andika paling banyak dalam bentuk tanah dan bangunan. Ada 20 aset berupa tanah dan bangunan yang ia laporkan, termasuk tiga di antaranya berlokasi di Amerika Serikat dan satu berlokasi di Australia.

Dari 20 aset tersebut, 19 tercatat merupakan pemberian atau hibah tanpa akta. Hanya satu aset berupa tanah seluas 1.000 meter persegi di Kabupaten Bogor yang ia beli sendiri seharga Rp500 juta. Sedangkan, akumulasi nilai aset tanah dan bangunan milik Andika mencapai Rp38,1 miliar. 

Sebagian besar aset yang berstatus hibah tanpa akta pun sempat menjadi sorotan publik.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aria Hamzah
Rochmanudin Wijaya
Aria Hamzah
EditorAria Hamzah
Follow Us