Presiden PKS Ahmad Syaikhu. (youtube.com/CSIS Indonesia)
Sebelumnya, meski Pemilu 2024 masih akan digelar beberapa tahun mendatang, sejumlah nama sudah masuk dalam bursa pencapresan. PKS pun membuka peluang terkait duet Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebagai paslon di Pilpres 2024 nanti.
"Duet Anies-Sandi adalah sebuah keniscayaan," kata Presiden PKS Ahmad Syaikhu, di Makassar, Sulawesi Selatan, dilansir dari ANTARA, Kamis (16/9/2021).
Syaikhu menegaskan, PKS masih mencari sosok yang tepat untuk diusung pada Pilpres 2024 nanti. Pernyataannya mengenai duet Anies dan Sandiaga, sambungnya, bukan berarti PKS bakal mengusung kedua orang tersebut.
PKS masih terus membangun komunikasi dengan sejumlah pihak sebelum menentukan jagoannya.
"Namun saya tetap memandang, masih berjalan dinamis. Jadi komunikasi terus kami bangun, semoga ke depan sudah bisa kami dapatkan," ujarnya.
Syaikhu mengatakan PKS tidak mendominasi pada Pemilu 2019. PKS hanya mendapat suara parlemen 8,2 persen. Bila ingin mengusung calon presiden atau calon wakil presiden (capres-cawapres), harus dilakukan bersama koalisi. Sebab, ambang batas pencalonan presiden 20 persen.
Dia mencontohkan, semisal PKS berkoalisi dengan Partai Demokrat yang sesama partai oposisi, hal itu juga belum cukup untuk memenuhi syarat pencalonan presiden karena tidak mencapai 20 persen. Alhasil, masih butuh satu partai lagi.
"Hasil pemilu lalu tidak mewah-mewah banget yakni 8,2 persen, tidak bisa mengusung sendirian, olehnya perlu ada partai namun perlu melakukan koalisi," ujar Syaikhu.