Plt Lapas: Saya Baru Tahu Ada Fasilitas Saung di Sukamiskin

Bandung, IDN Times - Plt Kepala Lapas Sukamiskin, Kusnali mengaku baru mengetahui adanya fasilitas saung mewah di dalam lapas yang didirikan sejak zaman penjajahan Belanda itu. Namun, ia tidak menepis pimpinannya, termasuk Direktur Jenderal Pemasyarakatan pernah berkunjung ke dalam lapas sebelum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Jumat dan Sabtu pekan lalu.
Kepada media, Kusnali yang sebelumnya menjabat sebagai Kalapas IIA Bance mengaku justru baru tahu mengenai fasilitas saung usai diributkan oleh media.
"Masyarakat termasuk saya baru tahunya sekarang, mungkin termasuk pimpinan juga," ujar Kusnali menjawab pertanyaan IDN Times di luar Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Rabu dini hari (25/7) .
Pada Selasa kemarin, ratusan petugas lapas yang ada di Kanwil Jawa Barat dikerahkan ke Lapas Sukamiskin untuk membongkar fasilitas saung yang ada di sana. Menurut data dari Kusnali ada sekitar 32 saung yang berdiri di area halaman Lapas Sukamiskin.
"Itu (yang dibongkar) saung semua. Yang di bagian samping belum selesai, hari ini (rencananya) akan dilanjutkan lagi untuk dibongkar. Sebenarnya tinggal pembersihannya saja," kata Kusnali.
Lalu, apa betul ada napi yang mendominasi penggunaan fasilitas saung tersebut di Lapas Sukamiskin?
1. Plt Kalapas tidak membantah ada beberapa napi koruptor yang mendominasi fasilitas saung
Kusnali tidak membantah salah satu alasan saung-saung itu dibongkar karena memang hanya dimanfaatkan oleh segelintir napi saja. Sementara, napi kasus korupsi atau tindak pidana umum lainnya tidak bisa merasakan fasilitas tersebut.
"Ya, justru itu yang menjadi permasalahan, saung tidak bisa dimanfaatkan oleh semua napi dan menjadi indikasi hanya dinikmati oleh orang tertentu," ujar Kusnali yang ditemui media pada dini hari tadi.
Informasi yang berkembang fasilitas saung itu didominasi oleh mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar dan suami Inneke Koesherawati, Fahmi Darmawansyah.
Menurutnya, ada sekitar 32 saung yang dibongkar. Pada hari ini, proses pembersihan tetap berlanjut. Sementara, sisa puing saung dibawa ke Rupbasan Bandung di area Arcamanik. Lokasi tersebut tidak terlalu jauh dari lapas.
Usai saung itu dibongkar, rencananya akan dibangun fasilitas lain agar keluarga yang menjenguk napi bisa duduk dan beristirahat di sana.
"Rencananya fasilitas itu dibangun di tempat yang sama di mana saung itu berada," kata dia lagi.
Ketika ditanya sejak kapan saung itu berdiri, Kusnali mengaku tidak tahu. Ia menyebut, ketika dipindahkan ke Lapas Sukamiskin, ia sudah melihat ada fasilitas tersebut.