Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto (IDN Times/Irfan Fathurohman)
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Jakarta, IDN Times - Polda Metro Jaya bakal mengerahkan 4.041 personel gabungan TNI-Polri dan aparat pemerintah DKI Jakarta untuk mengamankan Natal 2023 dan Tahun Baru (Nataru) 2024.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, mengatakan, ribuan personel itu bakal disiapkan salah satunya untuk mengawal pergerakan masyarakat dari Jakarta ke luar daerah.

“Personel yang kami siapkan 4.041 yang terdiri dari aparat pemerintah, TNI dan Polri. Kita sama-sama tahu ini jadi ritual tahunan,” kata Karyoto setelah menggelar rapat koordinasi Operasi Lilin di Polda Metro Jaya, Senin (18/12/2023).

1. Contraflow di jalan tol diberlakukan situasional

IDN Times/Abdul Halim

Dalam pengamanan lalu lintas, nantinya Polda Metro bakal memberlakukan contraflow di jalan tol. Namun demikian, hal tersebut situasional bergantung pada tingkat kepadatan.

“Kalau pengamanan lalu lintas ini sangat situasional, misalnya dalam keadaan H-2, H-1 sudah ada kepadatan yang luar biasa mungkin kita bisa contraflow di jalan tol. Ini sangat situasional tergantung situasinya. Kalau memang lancar aja, ya, biasa aja,” ujar Karyoto.

2. Pemetaan kerawanan di tempat-tempat ibadah

ilustrasi Gereja Katedral Jakarta (19/4/2023). (IDN Times/Herka Yanis)

Karyoto menjelaskan, Operasi Lilin yang bakal digelar 22 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024 itu juga difokuskan dalam pengamanan rumah ibadah. Kapolres di setiap wilayah hukum Polda Metro akan ditunjuk sebagai komandan pengamanan.

“Kapolres yang turun di lapangan langsung sebagai komandan pengamanan objek harus bisa memetakan kerawanannya apa, yang paling penting kalau di suatu daerah udah bisa kita petakan, kita akan sterilisasi dulu, bisa jadi kegiatan kurang beberapa jam kita turun sterilisasi,” ujarnya.

3. Polisi bakal melakukan screening bom

Seorang pemantik diskusi terlihat memandu dialog bebas bersama mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Jawa Tengah di Gereja Paroki Admidirono Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Selain sterilisasi rumah ibadah, personel gabungan juga bakal melakukan screening bom.

“Dari Pak Pangdam juga punya kemampuan untuk deteksi bom akan kita libatkan jika memang betul-betul dari kami sudah kualahan jumlah misalnya beberapa gereja yang besar,” ujarnya.

“Kemudian yang paling penting adalah screening masuk ke tempat acara, kalau screening ini dilaksanakan dengan baik, kita bisa mencegah orang-orang yang akan membawa barang berbahaya seperti barang mungkin bom itu apa, kita bisa screening lebih awal,” ujarnya.

Editorial Team