Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sumber gambar: kompas.com
Sumber gambar: kompas.com

Wali Kota Jakarta Utara, Rustam Effendi, yang sempat heboh dengan berita pengunduran dirinya, membenarkan adanya bantuan dana. Dana sebesar 50 juta rupiah tersebut secara rutin dia terima dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok setiap bulan. Pertanyaannya sekarang adalah dana yang cukup besar ini untuk apa?

Dilansir Liputan6.com, (27/4), menurut Rustam, dana bantuan tersebut berasal dari anggaran operasional gubernur. Dana tersebut diberikan ke semua wali kota di Jakarta sebulan sekali.

Bantuan dana dari gubernur tersebut sejatinya digunakan untuk membeli karangan bunga atau menghadiri undangan warga yang sedang melaksanakan hajatan. Dana kondangan itu juga bisa dipakai oleh wakil wali kota, sekretaris kota dan para asisten dengan jumlah yang bervariasi.

Rustam mengiyakan uang tersebut digunakan untuk membeli karangan bunga bila ada masyarakat atau kawan-kawan yang hajatan atau pernikahan. Ahok sendiri juga mengaku rutin memberikan dana operasional kepada Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi guna mendatangi resepsi pernikahan warga. Akan tetapi, dia selalu berpesan supaya Rustam tidak menyalahgunakan dana tersebut untuk bermain golf. Menurut Ahok, Rustam adalah salah satu pejabat DKI Jakarta yang hobi bermain golf.

Rustam mengungkapkan bahwa uang tersebut tak dipegangnya sendiri. Dia juga membagikannya ke Wakil Wali Kota dan Sekretaris Kota Wali Kota Jakarta Utara. Pembagian uang tersebut semata-mata hanya untuk memudahkan saat mendapatkan undangan dari warga ataupun jajarannya.

Apa tanggapan Ahok terkait mundurnya Rustam?

Ahok tak ambil pusing dengan keputusan Rustam Effendi untuk mundur dari jabatan Wali Kota Jakarta Utara. Ahok tidak memungkiri bahwa ada beberapa rentetan perbedaan prinsip antara dirinya dengan Rustam. Menurut Ahok, bukan hanya dirinya yang sempat menuding Rustam telah bersekongkol dengan Yusril Ihza Mahendra. Tudingan itu dia sampaikan saat rapat penanggulangan banjir di Balai Kota, Jakarta Pusat, pada hari Jumat 22 April 2016 lalu.

Saat Rustam diperintahkan Ahok untuk melangsungkan penggusuran di Kalijodo, Jakarta Utara, dia malah membuat surat supaya bengkel engsel tidak dibongkar. Padahal menurut Ahok, bila ada satu bangunan yang tidak dibongkar di Kalijodo, hal tersebut akan menyebabkan perspektif negatif dari berbagai pihak. Karena itulah Ahok memilih untuk menegur Rustam. Namun dia menegaskan tetap memberikan apresiasi terhadap kinerja dan kontribusi Rustam selama ini.

Editorial Team

EditorRizal