Polemik Kos Kapsul Bisa Jadi Peluang bagi Investor, tapi...

Keadaan generasi milennials yang dikatakan konsumtif dan tidak memiliki perencanaan, menurut Yoris, adalah tidak tepat. Namun untuk kasus kos kapsul, permasalahannya adalah penghasilan milennials yang memilih tinggal di sana.

"Saya lihat permasalahannya bukan di sisi konsumtifnya, tapi ini adalah generasi milennials yang belum mampu mendapat gaji UMP," ujar Yoris saat dihubungi IDN Times Kamis (5/9).

Jadi menurut Yoris keadaan penghuni kos kapsul adalah bukan masalah konsumtif, tapi lebih ke penghasilan yang pas-pasan.

Secara ideal , asus ini dapat menarik investor melihat peluang co-living yang semakin semarak di beberapa belahan dunia.

"Bahkan di Hong Kong banyak pekerja migran Indonesia yang saya ngobrol, banyak dari mereka rumahnya ya cuma beli tempat tinggal saja, tapi layak," katanya.

Melihat kejadian di Indonesia yang ternyata kasusnya tidak layak, hal ini akibat dari menekan biaya sewa.

Tekanan dari dunia sosial secara tidak sadar mengubah perilaku millennials. Jadi sebenarnya masih ada cara agar millenials mau membeli rumah atau properti.

Walau co-living seperti kos kapsul di Johar Baru dapat dilirik oleh millennials, namun harus juga dipikirkan kelayakannya. Karena menurut Yoris ini adalah peluang usaha yang besar bagi investor dan menjadi pilihan baru bagi generasi millennials yang senang mencari pengalaman di tempat tinggal gaya baru.