Jakarta, IDN Times - Massa aksi demonstrasi lanjutan ‘Indonesia Gelap’ mengaku akan bertahan di lokasi hingga malam hari. Dari pantauan IDN Times pada pukul 18.15 WIB area Patung Kuda Arjuna Wijaya, Gambir, Jakarta Pusat, masih dipadati demonstran.
Kompak mengenakan busana serba hitam, massa masih bertahan menyuarakan pendapatnya terkait kondisi Indonesia belakangan ini.
"Kami akan bertahan sampai jam 9 malam," kata Juru Bicara Aksi Indonesia Gelap Tegar Afriansyah kepada IDN Times, Jumat (21/2/2025).
Koalisi Masyarakat Sipil menggelar aksi massa bertajuk Indonesia Gelap sejak pukul 14.00 WIB dengan long march dari Taman Ismail Marzuki (TIM) menuju Istana Negara, namun pagar beton sudah dipasang aparat keamanan dari Patung Arjuna Wijaya, sehingga massa hanya bisa menyatakannya tuntutannya di sana.
Aksi ini jadi bentuk protes pada kebijakan pemerintah yang dianggap jauh dari prinsip keadilan sosial, demokrasi, dan kesejahteraan rakyat. Massa menyoroti berbagai permasalahan, mulai dari pendidikan, agraria, hingga kebijakan ekonomi dan politik. Mereka mengajukan 13 tuntutan, di antaranya, pendidikan gratis, pencabutan PSN bermasalah, penolakan UU Minerba, penghapusan multifungsi TNI, pengesahan RUU Masyarakat Adat, serta evaluasi Inpres No. 01 Tahun 2025 dan program makan bergizi gratis. Mereka juga mendesak reformasi kepolisian, efisiensi kabinet, serta penolakan revisi UU TNI, Polri, Kejaksaan, dan Tatib DPR.
Koalisi masyarakat sipil juga mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk merespons tuntutan ini, termasuk menerbitkan Perppu perampasan aset guna memberantas korupsi.
"Kami menyerukan kepada presiden Prabowo dan jajarannya untuk segera mengambil langkah konkret dalam menanggapi berbagai persoalan yang kami angkat dalam aksi ini. Jika tidak maka aksi serupa akan terus berlanjut di berbagai daerah di seluruh Indonesia," tegas Koalisi Masyarakat Sipil dalam pernyataannya.