Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20251003_144547_057.jpg
Astamaops Kapolri, Komjen Fadil Imran. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Intinya sih...

  • Polri berhasil menangkap dan menyerahkan 14 buronan Interpol yang masuk dalam daftar Red Notice sepanjang tahun 2025.

  • Divisi Hubungan Internasional Polri menerbitkan 35 Red Notice untuk melacak buronan berskala internasional, serta memulangkan 810 WNI korban TPPO dari luar negeri.

  • Korps Brimob Polri tetap menjadi tulang punggung dalam penanganan situasi berisiko tinggi, dengan mengerahkan 1.591 personel untuk mendukung operasi stabilitas sepanjang tahun 2025.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Polri telah menangkap dan menyerahkan 14 buronan Interpol yang masuk dalam daftar Red Notice sepanjang 2025. Hal tersebut disampaikan dalam rilis akhir tahun Polri di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (30/12/2025).

“Kinerja penegakan hukum internasional sepanjang 2025, terdapat 14 buronan yang berhasil ditangani,” kata Astamaops Kapolri Komjen Fadil Imran di Mabes Polri.

1. Terbitkan 35 red notice

Tangkapan layar daftar red notice di situs Interpol.

Selain itu, Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri juga menerbitkan 35 Red Notice untuk melacak buronan berskala internasional. Polri turut menangani 13 kasus pencarian buronan lintas negara melalui kerja sama kepolisian internasional.

"Dalam periode yang sama, Polri juga menangani enam kasus ekstradisi antar-pemerintah sebagai bagian dari penguatan penegakan hukum global," paparnya.

2. Sebanyak 810 WNI jadi korban TPPO

Ilustrasi TPPO. (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara itu, untuk misi kemanusiaan, Polri memulangkan 810 warga negara Indonesia (WNI) dari luar negeri. Mereka dipulangkan karena diduga menjadi korban maupun pelaku tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

"Polri telah berhasil memulangkan 810 WNI korban TPPO dan online scam dari luar negeri," ucapnya.

3. Korps Brimob Polri tetap menjadi tulang punggung dalam penanganan situasi berisiko tinggi

Brimob Polda Jabar sterilisasi gereja di Sukabumi (IDN Times/Siti Fatimah)

Di bidang pengamanan dan stabilitas nasional, Fadil melaporkan Korps Brimob Polri tetap menjadi tulang punggung dalam penanganan situasi berisiko tinggi. Sepanjang 2025, Brimob mengerahkan 1.591 personel untuk mendukung operasi stabilitas, termasuk Operasi Damai Cartenz serta pengamanan hari raya besar.

Korps Brimob juga menangani berbagai kejadian menonjol, mulai dari penindakan terhadap DPO kelompok kriminal bersenjata (KKB), sindikat senjata api, operasi pemberantasan narkoba, hingga mitigasi radiasi di Cikande

"Selain itu, Brimob turut terlibat dalam penanganan ledakan di Jakarta, evakuasi warga negara asing di Gunung Rinjani, serta penanggulangan bencana di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara," katanya.

Editorial Team