Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(Ilustrasi kabut asap) ANTARA FOTO/Feny Selly/pras

Jakarta, IDN Times - Peristiwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di beberapa wilayah Sumatera dan Kalimantan. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan ada beberapa kendala dalam mengatasi peristiwa itu.

"Kendalanya adalah air. Lokasinya cukup jauh (dari pusat air) dan memang saat ini kemarau el nino atau kering. Kadar air hutan-hutan itu sudah sangat langka dan kering. Apalagi di (lahan) gambut, tingkat kekeringannya itu tinggi," kata Dedi di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (16/9).

1. Titik api mengalami penurunan

(Ilustrasi) ANTARA FOTO/Mushaful Imam

Dedi menjelaskan, dalam mengatasi karhutla, pihaknya sudah mengerahkan satuan tugas (satgas) di wilayah yang terdampak. Hal itu juga dibantu dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Pemerintah Daerah.

Pihak-pihak itu pertama kali akan memetakan wilayah-wilayah yang mengalami kebakaran. Selanjutnya mereka akan memantau titik api atau hot spot dengan menggunakan satelit.

''Sebenarnya kemarin sudah mengalami penurunan. (Yang tadinya) 600 titik api lebih, ini (jadi) 350-400 titik api. Kebakarannya kecil, jumlahnya cukup banyak," jelas Dedi.

2. Pusat asap kebakaran berada di Riau

Editorial Team

Tonton lebih seru di