Jakarta, IDN Times - Hujan yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta karena Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) tidak membuat kualitas udara di Ibu Kota lebih baik.
Berdasarkan situs pemantauan kualitas udara, IQAir pada Selasa (19/9/2023) pukul 10.03 WIB, Jakarta berada di peringkat pertama dalam daftar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Sementara indeks kualitas udaranya berada di angka 173 dengan polutan utama PM2.5 dan nilai konsentrasi 98 µg/m³ (mikrogram per meter kubik).
Padahal, standar kualitas udara ideal dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memiliki bobot konsentrasi PM2.5 antara 0 sampai 5 mikrogram per meter kubik.