Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20250708_102122.jpg
Banjir akibat luapan Kali Bekasi. (IDN Times/Imam Faishal)

Intinya sih...

  • Kali Bekasi belum di normalisasi

  • Imbauan agar warga tetap waspada

  • Banjir besar terjadi di Kota Bekasi pada Maret 2025

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bekasi, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi resmi menetapkan status Siaga Darurat Bencana. Keputusan itu tertuang dalam Keputusan Wali Kota Bekasi Nomor 300.2.1/Kep.627-BPBD/X/2025, dengan masa siaga darurat berlaku sejak 3 Oktober 2025 hingga 30 April 2026.

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto menjelaskan, surat tersebut dikeluarkan lantaran adanya cuaca ekstrem hingga 2026 yang berpotensi mengakibatkan tanah longsor hingga banjir.

Dia mengatakan, potensi banjir kemungkinan besar bakal terjadi jika hujan dengan intensitas tinggi terjadi di Kota Bekasi. Sebab, normalisasi Kali Bekasi belum berjalan maksimal.

“Kota Bekasi saat ini tengah menghadapi situasi di mana Kali Bekasi belum memiliki progres secara fisik yang signifikan sejak banjir besar pada Maret lalu," kata Tri, Senin (20/10/2025).

1. Kali Bekasi baru diuruk

Situasi Kali Bekasi di Bendung Bekasi. (IDN Times/Imam Faishal)

Dia juga menyampaikan, pihaknya baru melakukan pengurukan dan belum pembangunan fisik yang berarti di aliran Kali Bekasi. Menurutnya, pengurukan juga dapat berisiko terjadinya longsor dan abrasi di bantaran Kali.

“Sampai saat ini belum ada kegiatan fisik yang nyata untuk antisipasi. Yang ada baru pengurukan, padahal itu juga cukup berisiko. Kalau tingkat longsornya tinggi, air mudah naik dan kapasitas Kali Bekasi jadi terbatas,” ucapnya.

2. Imbau warga tetap waspada

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto. (IDN Times/Imam Faishal)

Tri juga mengatakan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memiliki sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS), yang dapat mendeteksi kenaikan tinggi muka air.

“Dengan sistem ini, kami bisa memprediksi wilayah mana yang akan terdampak. Dampaknya, masyarakat bisa lebih siap dan risiko fatalitas dapat diminimalkan,” jelasnya.

Meski begitu, Tri juga meminta kepada warga Kota Bekasi khususnya yang tinggal di sekitar Kali Bekasi, agar selalu waspada jika terjadi hujan.

“Kami sudah woro-woro ke masyarakat agar mempersiapkan diri. Karena lebih baik kita bersiap lebih awal daripada nanti panik,” jelas Tri.

3. Banjir besar terjadi di Kota Bekasi

Banjir setinggi 3 meter terjadi di Bekasi. (IDN Times/Imam Faishal)

Diketahui, sebanyak 10 ribu KK terdampak banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi pada Selasa (4/3/2025). Banjir Jatiasih Bekasi terjadi akibat kiriman dari Kabupaten Bogor sejak Senin (3/3/2025) malam.

Camat Jatiasih, Ashari mengatakan, ribuan KK yang terdampak tersebut tinggal di perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Vila Jatirasa, Pondok Mitra Lestari dan Perumahan Kemang Ifi.

Dia juga mengatakan, ketinggian banjir di Jatiasih Bekasi mencapai 3 meter. Bahkan, warga harus berada di lantai dua rumahnya hingga tim evakuasi datang.

"Di Kemang IfI di atas 1 meter. Tapi untuk PGP, Villa Jatirasa dan Pondok Mitra Lestari itu ketinggian rata-rata di atas 3 meter," jelasnya, Selasa (4/3/2025) lalu.

Editorial Team