Saechon Fatkhur Rochman asal Kloter 1 Surabaya, 57 tahun, yang terpisah dari ibunya, Sukartin Tamyis, 74 Tahun, karena nusuknya belum keluar. (Media Center Haji/Rochmanudin).
Dari pantauan di Kantor Urusan Haji (KUH) di Arab Saudi, beberapa jemaah terkendala kartu nusuk mereka yang belum keluar dari syarikah. Sehingga ada beberapa jemaah terpisah dari keluarganya seperti suami, istri, atau anaknya.
Kartu nusuk seperti layaknya visa sebagai akses menuju tanah Haram dan untuk mendapat pelayanan akomodasi, transportasi, hingga konsumsi, terutama saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna).
Sebagaimana diketahui, dalam sistem syarikah, jemaah dalam satu kloter yang sama bisa berbeda syarikah. Syarikah mengklasifikasikan jemaah berdasarkan syarikah, bukan kloter. Sehingga keluarga yang tergabung dalam satu kloter bisa terpisah dari keluarganya. Mereka bisa menginap di hotel berbeda jika syarikahnya berbeda.
Sementara, Salah seorang jemaah calon haji bernama Saechon Fatkhur Rochman asal Kloter 1 Surabaya, 57 tahun, terpisah dari ibunya, Sukartin Tamyis, 74 tahun, karena nusuknya belum keluar.
"Saya beda syarikah, jadi nusuknya belum turun," ujar dia saat ditemui di Kantor Urusan Haji Arab Saudi, Senin (12/5/2025).
Saechon berharqp kartu nusuknya segera keluar, sebelum ia berangkat ke Mekkah. Kendati, dia bersyukur dokumen sang ibu tidak mengalami masalah seperti yang ia alami ini.