Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan sikap tegasnya terhadap para pembantunya di Kabinet Merah Putih. Dia menilai, jika ada satu atau dua menteri yang melanggar, dirinya akan memberi peringatan.
Namun jika peringatan itu diabaikan, langkah reshuffle menjadi pilihan yang tak bisa dihindari. Menurutnya, keputusan seperti itu harus diambil demi kepentingan negara, bangsa, dan rakyat.
Hal itu disampaikan dalam arahannya di Sidang Senat Terbuka, Pengukuhan Mahasiswa Baru dan Wisuda Sarjana - Dies Natalis Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) Tahun 2025.
"Kalau ada satu - dua nakal, saya peringati, satu kali peringatan, masih nakal, masih nggak mau dengar, dua kali peringatan, tiga kali apa boleh buat reshuffle, harus diganti. Karena, demi negara, bangsa dan rakyat, tidak boleh ada rasa kasihan, yang kasihan rakyat Indonesia," katanya disiarkan melalui YouTube Gerindra TV, Sabtu (18/10/2025).