Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden terpilih, Prabowo Subianto ketika menghadiri HUT AM Hendropriyono di Cipayung, Jakarta Timur. (Dokumentasi tim media Prabowo)

Jakarta, IDN Times - Presiden terpilih, Prabowo Subianto, membantah persepsi bahwa ia berhasil menang pada Pemilu Presiden 2024 lantaran adanya pembagian bantuan sosial dalam jumlah masif. Menurutnya, program bansos sudah sejak lama dianggarkan di dalam APBN. Selain itu, program bansos disetujui oleh semua parpol yang memiliki wakil di parlemen. 

"Lagipula, di luar Indonesia, jumlah pemilih cukup besar. Ada di Malaysia, Singapura, Hong Kong hingga Timur Tengah. Saya menang di luar negeri dengan raihan 63 persen suara tanpa sedikit pun ada program bansos yang digelontorkan," ujar Prabowo dalam Bahasa Inggrisketika diwawancarai secara khusus oleh Al Jazeera, dikutip dari YouTube, Senin (13/5/2024). 

"Tuduhan itu tidak berdasar sama sekali," kata pria yang masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan itu. 

Ia mengatakan, program bansos dibagikan ke-38 provinsi dan masyarakat menyukainya. Meski tak semua rakyat Indonesia memilihnya, tetapi Prabowo mengaku siap bekerja sama dengan semua pihak. 

1. Prabowo akui Jokowi effect membantunya menang Pemilu 2024

Presiden Joko "Jokowi" Widodo ketika berjabat tangan dengan Prabowo. (www.instagram.com/@prabowo)

Meski membantah bagi-bagi bansos menjadi faktor utama kemenangannya dalam pemilu, Prabowo tak membantah bila faktor Jokowi (Jokowi's effect) turut berkontribusi besar di Pemilu 2024. Apalagi tingkat kepuasan Presiden Jokowi masih berada di atas 80 persen. 

"Saya rasa pesan-pesan saya kali ini berhasil mencapai publik dan saya merasa ikut menjadi bagian dari tim pemerintahan incumbent. Tentu saja Jokowi's effect ikut berkontribusi dalam kemenangan saya," kata dia. 

Prabowo dulu sempat menjadi rival di dua pemilu berturut-turut. Namu, pada penghujung 2019, ia memutuskan menerima ajakan Jokowi untuk bergabung ke dalam kabinet dan menjadi teman satu koalisi. 

Menurut Prabowo, keputusannya masuk ke dalam kabinet lantaran ia dan Jokowi memiliki kesamaan nilai yaitu ingin membuat Indonesia jadi lebih baik.

"Biasanya di politik Indonesia, pemenang pilpres akan memastikan rivalnya akan tetap memiliki nama. Tetapi, saya menyadari belakangan bahwa Presiden Jokowi memiliki nilai yang sama yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar terangkat dari kemiskinan," tutur dia. 

2. Prabowo akui gandeng Gibran sebagai cawapres faktor penting kemenangannya

Editorial Team

Tonton lebih seru di