IDN Times/Irfan Fathurohman
Prabowo pun dengan tegas mengatakan menolak hasil penghitungan KPU yang dinilainya banyak kecurangan.
"Sikap saya, yang jelas saya akan menolak hasil penghitungan pemilu. Hasil penghitungan yang curang. Kami tidak bisa menerima ketidakadilan dan ketidakjujuran. Saya dan saudara Sandi bukan atas ambisi pribadi ingin jadi apa-apa. Demi Allah tidak ada niat. Sesungguhnya jika kau tanya hati saya, saya inginnya istirahat," sambungnya.
Prabowo mengaku ingin berjuang untuk rakyat. Ia mengklaim dirinya dibutuhkan masyarakat di negara ini.
"Tapi setelah saya keliling dan melihat mata rakyat kita, setelah saya pegang tangan mereka, setelah saya dengar getaran-getaran mereka dan harapan mereka, penderitaan rakyat, harapan rakyat akan suatu negara yang adil itu telah menjadi bagian dari diri saya. Karena itu tidak mungkin saya meninggalkan rakyat Indonesia. Saya akan timbul dan tenggelam bersama rakyat Indonesia," kata Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra ini kemudian mengisyaratkan soal kekuatan rakyat. Ia juga mengaku kaget atas pernyataan Sandiaga Uno yang cukup keras.
"Kalau proses perampasan dan pemerkosaan ini berjalan terus, rakyat yang akan menentukan. Hanya rakyat yang akan menentukan. Selama rakyat bersama, jangan khawatir, saya akan bersama rakyat. Selalu bersama rakyat hingga titik darah saya yang terakhir. Saya sudah lama dididik dan saya kaget Sandiaga Uno bicara seperti itu tadi," ujar Prabowo.