Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua Barikade 98, Benny Rhamdani (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Aktivis Barisan Rakyat Indonesia Kawal Demokrasi (Barikade) 98 menggelar halal bi halal pada Selasa (7/5/2024). Mantan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, turut hadir dalam acara tersebut.

Ketua Barikade 98, Benny Rhamdani, mengatakan kelompoknya tak percaya cita-cita reformasi akan terwujud pada pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Kita tidak akan memberi kepercayaan bahwa cita-cita reformasi bisa terwujud oleh pemerintahan Neo-Orde Baru hasil Pilpres 2024," ujar Benny di Jakarta.

1. Barikade 98 akan terus kawal cita-cita reformasi

Ketua Barikade 98, Benny Rhamdani (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Benny menegaskan, Barikade 98 akan terus mengawal cita-cita reformasi. Sehingga, keadilan yang seharusnya didapat oleh para korban bisa terwujud.

"Tentu ini akan membuat kita semakin kuat berlipat ganda untuk terus melakukan pengawalan terhadap proses demokratisasi, cita-cita reformasi dan perlawanan di jalanan akan terus kita lakukan melalui Barikade 98," ucap dia.

2. Ganjar beberkan alasannya pilih oposisi

Ganjar Pranowo di acara halalbihalal Barikade 98 (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Dalam acara tersebut, Ganjar Pranowo kembali menegaskan akan menjadi oposisi di luar pemerintahan Prabowo-Gibran. Ganjar kemudian menjelaskan alasannya mengapa memilih oposisi.

"Saya menyampaikan kemarin di acara halal bi halal TPN bahwa saya menyampaikan, saya tidak akan berada di pemerintahan ini sebagai sebuah penghormatan saya kepada pemenang dan memunculkan sikap kepada publik ini, (saya) tidak di pemerintahan," kata dia.

3. Kontestasi tidak hanya merebut kursi

Ganjar Pranowo di acara halalbihalal Barikade 98 (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menyampaikan, kontestasi pemilihan presiden tidak hanya bertujuan memperebutkan kursi penguasa. Dia mengingatkan kepada pemenang untuk tidak bagi-bagi kursi.

"Pendidikan politik yang harus diberikan kepada masyarakat bahwa dalam sebuah kontestasi tidak hanya sekadar berebut kursi dan dibagi-bagi, tapi ada value dan program dan ada sikap yang bisa kita berikan, itu intinya," imbuhnya.

Editorial Team