Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251006-WA0021.jpg
Presiden Prabowo Subianto menyaksikan penyerahan enam smelter ke negara dari perusahaan tambang timah ilegal di Bangka Belitung (dok. Istimewa)

Intinya sih...

  • Prabowo nilai smelter senilai Rp7 triliun: Menurutnya, enam smelter yang disita memiliki nilai mencapai Rp6-7 triliun, termasuk bongkahan logam yang belum diproses.

  • Negara rugi Rp300 triliun: Prabowo menyebut negara berpotensi rugi sebesar Rp300 triliun dari enam smelter tersebut dan meminta izin perusahaan dihentikan.

  • Prabowo sampaikan terima kasih ke Jaksa Agung: Presiden Prabowo mengucapkan terima kasih kepada TNI, Bakamla, Bea Cukai, Kejaksaan Agung yang sudah bergerak cepat menyelamatkan aset negara.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menyaksikan penyerahan enam smelter ke negara dari perusahaan tambang timah ilegal di Bangka Belitung. Smelter tersebut sebelumnya disita Kejaksaan Agung (Kejagung).

"Saya ke Bangka tadi, bersama-sama kita menyaksikan penyerahan rampasan negara dari perusahaan-perusahaan swasta, yang melakukan pelanggaran hukum. Ini tambang tanpa izin di Kawasan PT Timah. Jadi yang terlibat sudah dihukum dan pihak berwajib, Kejaksaan sudah menyita enam smelter," ujar Prabowo, dikutip darikanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (6/10/2025).

1. Prabowo sebut smelter tersebut bernilai Rp7 triliun

Presiden Prabowo Subianto menyaksikan penyerahan enam smelter ke negara dari perusahaan tambang timah ilegal di Bangka Belitung (dok. Istimewa)

Menurut Prabowo, nilai dari enam smelter yang disita itu bisa mencapai Rp6 triliun. Di smelter tersebut, ada juga bongkahan logam yang belum diproses.

"Nilainya dari enam smelter dan barang-barang yang disita mendekati Rp 6-7 triliun. Tapi tanah jarang yang belum diurai mungkin nilainya lebih besar. Sangat besar. Tanah jarang ada monasit," kata dia.

Prabowo menyebut, berat monasit dalam 1 ton nilanya bisa mencapai 200 ribu dolar Amerika Serikat (AS).

"Padahal total ditemukan puluhan ribu ton mendekati 4.000 ton," kata dia.

2. Rugikan negara Rp300 triliun

Presiden Prabowo Subianto menyaksikan penyerahan enam smelter ke negara dari perusahaan tambang timah ilegal di Bangka Belitung (dok. Istimewa)

Menurutnya, dari enam smelter tersebut, negara berpotensi rugi sebesar Rp300 triliun. Oleh karena itu, Prabowo sudah meminta tambang ilegal itu ditutup.

"Kita bisa bayangkan kerugian negara dari enam perusahaan ini saja, kerugian negara total potensi bisa mencapai Rp300 triliun. Kerugian negara surah berjalan Rp300 triliun. Ini kita hentikan," ujar dia.

3. Prabowo sampaikan terima kasih ke Jaksa Agung

Presiden Prabowo Subianto menyaksikan penyerahan enam smelter ke negara dari perusahaan tambang timah ilegal di Bangka Belitung (dok. Istimewa)

Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo menyampaikan terima kasih kepada TNI, Bakamla, Bea Cukai, Kejaksaan Agung yang sudah bergerak cepat menyelamatkan aset negara.

"Ke depan, berarti ratusan triliun itu bisa kita selamatkan untuk rakyat kita. Jadi saya sampaikan penghargaan kepada Jaksa Agung, kepada pejabat-pejabat semuanya," ucap dia.

Prabowo menegaskan, ini merupakan bukti pemerintah serius membasmi penyelundupan hasil tambang dari Indonesia.

"Kita sudah bertekad untuk membasmi penyelundupan, membasmi illegal mining, membasmi semua yang melanggar hukum. Kita tegakkan dan kita tidak perlu siapa-siapa yang ada di sini," ujarnya.

Editorial Team