Prabowo Singgung Praktik Koneksi-Koncoisme di Wisuda Unhan

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto tiba-tiba menyinggung soal maraknya praktik koncoisme dan nepotisme di dunia pendidikan di Tanah Air pada Senin (12/2/2024).
Pernyataan itu disampaikan oleh Prabowo di depan 573 wisudawan di Universitas Pertahanan (Unhan). Menurut Prabowo, justru yang perlu dipertahankan, yaitu sistem meritokrasi yang dijadikan acuan dalam penentuan karier seseorang.
"Kebiasaan kita adalah nanti koneksi, koncoisme, dan sebagainya. Kamu anaknya siapa, keponakan siapa dan sebagainya. Saya bangga di Unhan start program S1, kita terima hanya berdasarkan prestasi dan kemampuan si calon mahasiswa," ujar Prabowo di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Ia pun meminta sistem meritokrasi di kampus agar tetap dipertahankan. Prabowo mengklaim bahwa di Unhan tidak ada praktik nepotisme. Hal itu dibuktikan dengan tetap menerima mahasiswa yang datang dari kalangan tidak mampu, namun memiliki kemampuan akademis yang cemerlang.
"Sebagai contoh di Unhan berhasil menghasilkan sarjana-sarjana STEM. Ada yang anaknya petani, ada anaknya pekerja pelabuhan, penjual bakso di pasar. Ini membesarkan hati saya. Ini adalah Indonesia yang kita cita-citakan," tutur dia.
1. Unhan wisuda 75 sarjana kedokteran militer
Prabowo mengaku bangga karena Unhan berhasil meluluskan sarjana kedokteran militer pertama di Indonesia. Meskipun, ia mengakui kebutuhan Indonesia terhadap dokter mencapai 140 ribu. Hal tersebut untuk mengatasi permasalahan tenaga kesehatan.
"Kami mulai beberapa tahun yang lalu dari Unhan. Kemampuan kita sekarang ini baru 75 dokter. Padahal, negara kita butuh tambahan 140 ribu dokter," ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Ia menambahkan, bila Indonesia memiliki 140 ribu dokter maka baru diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai negara dengan standar kesehatan yang layak dan modern. Selain 75 sarjana kedokteran militer, Unhan pada pagi tadi juga mewisuda 17 doktor. Selain itu, mereka juga mewisuda lulusan terbanyak, yakni dari Fakultas Strategi Pertahanan.