Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mewanti-wanti kepada komunitas pertahanan, termasuk TNI, agar tak ada lagi mark up yang nominalnya keterlaluan saat hendak membeli alutsista. Prabowo mengingatkan bahwa mark up termasuk bentuk pencurian uang rakyat. Praktik semacam ini kerap terjadi untuk meminta anggaran, tetapi sisa dana yang ada masuk ke kantong pribadi.
"Jadi, saya mohon kepada semua kalangan. Tidak boleh lagi ada praktik-praktik mark up gila-gilaan. Mark up itu sama dengan mencuri uang rakyat," ungkap Prabowo ketika berbicara di seminar bersama Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) di Lanud Halim dan dikutip dari YouTube Airmen TV Dispenau, Rabu, (9/11/2022).
Ia juga mengingatkan agar pembelian alutsista diikuti dengan pemeliharaan. Tujuannya, agar usia alutsista bisa lebih panjang.
"Tak boleh lagi ada manipulasi permainan suku cadang. Tak boleh lagi ada mark up-mark up. Kalau terjadi di zaman saya, Menhan, akan saya kejar! Saya ingatkan juga semua industri pertahanan," tutur dia.
Prabowo juga mengancam bakal mengejar direksi BUMN-BUMN Pertahanan bila terbukti melakukan korupsi pembelian alutsista. "Ini peringatan dan sekaligus harapan dari saya," kata pria yang juga Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Lalu, apa yang bakal dilakukan oleh Prabowo untuk mencegah praktik mark up pembelian alutsista?