Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan rencana pembelian jet tempur generasi 4,5 F-15EX buatan Amerika Serikat menunggu keputusan dari pemerintah. Sebab, hal itu menyangkut ketersediaan anggaran yang ada untuk memboyong 36 jet tempur buatan Boeing Defense tersebut.
"Negosiasi (pembelian F-15 EX) masih terus berlanjut. Saya pikir itu akan tergantung pada keputusan akhir dari pemerintah," ungkap Prabowo ketika menerima kunjungan Menhan AS, Lloyd J. Austin III dan dikutip dari keterangan tertulis Kementerian Pertahanan pada Selasa, (22/11/2022).
Ia mengatakan saat ini prioritas utama pemerintah yakni mengendalikan pandemik COVID-19. Selain itu, pemerintah juga harus bersiap untuk menghadapi dampak kondisi ketahanan pangan di Indonesia. Dampak inflasi turut disebabkan harga energi di seluruh dunia.
"Jadi, dampak perang Ukraina sangat nyata dan semua peringatan dari lembaga internasional, dari Bank Dunia, IMF (Institusi Keuangan Internasional), ADB (Asia Development Bank) dan lain-lain dan peringatan tentang situasi iklim tahun depan, El Nino, yang berarti musim kemarau panjang yang dapat mempengaruhi produksi pangan kita," tutur dia lagi.
Meski begitu, pria yang juga merupakan Ketua Umum Partai Gerindra itu sudah merancang program bersama salah satu perusahaan bidang industri milik Negeri Paman Sam.
"Dan saya telah menyarankan pemerintah kami (Indonesia) bahwa kami yakin dengan paket keuangan yang terjangkau karena sistem ini adalah sistem yang akan kami gunakan setidaknya 25 hingga 30 tahun ke depan," ujarnya.
Ia turut menambahkan telah mengadakan diskusi tertutup dengan Boeing untuk kerja sama dengan industri penerbangan di Tanah Air seperti dengan PT Dirgantara Indonesia dan GMF (Garuda Maintenance Facility).
Lalu, apa respons Menhan Austin terkait sikap Indonesia yang masih menegosiasikan pembelian 36 unit jet tempur generasi 4,5 itu?