Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat bersilaturahmi ke kediaman Menko Luhut. (IDN Times/Hana Adi Perdana)
Prabowo juga angkat teman dekatnya ketika menjalani tugas di dunia militer. Ia mempercayakan Sjafrie Sjamsoeddin untuk membantunya di kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin.
Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan Sjafrie dipilih menjabat sebagai penasihat khusus berdasarkan latar belakangnya yang pernah menjadi Wakil dan Sekretaris Jendral Menhan.
“Pak Sjafrie punya latarbelakang pengalaman yang panjang sebagai Wamenhan dan Sekjen Kemhan serta pengalaman lain sebagai mantan perwira TNI,” kata Dahnil dihubungi, Senin (30/12).
Sjafrie merupakan Wakil Menteri Pertahanan Indonesia periode 2010-2014. Dia juga pernah menjadi Komandan Paspampres Grup A di masa kepemimpinan Presiden Soeharto.
“Kapasitas beliau sangat dibutuhkan oleh Pak Menhan memberikan berbagai masukan dan asistensi kerja-kerja Pak Prabowo sebagai Menhan,” kata Dahnil.
Sjafrie dikenal dekat dengan Prabowo. Mereka berdua satu angkatan saat berada di TNI, yakni angkatan 1974. Saat kerusuhan 1998, Sjafrie tengah menduduki posisi Panglima Kodam Jaya, sementara Prabowo menjabat sebagai Pangkostrad.
Di masa Presiden SBY (2004-2014), karir Sjafrie terus berlanjut dengan menjabat Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan merangkap Kapuspen TNI. Lalu akhirnya menjabat Wakil Menteri Pertahanan dengan Pangkat Letnan Jenderal hingga 20 Oktober 2014.
Sejak berkarir di dunia militer, Sjafrie telah mengikuti pendidikan pengembangan umum, seperti Infantry Officer Advance Course, Seskoad, dan Lemhanas. Sementara untuk spesialisasi militer antara lain para Komando, Intelijen, Jump Master, Airborne & Path Finder, Free Fall, dan Terrorism in Low Intensity Conflict. Juga telah mengenyam pendidikan Master di bidang Bisnis, Business School in National University of Singapore.