Prabowo Unggul di Real Count, Profesor Jepang: Kerja Keras Jokowi
Jakarta, IDN Times – Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih memimpin perolehan suara pada hitung cepat Real Count KPU. Prabowo-Gibran, sampai Jumat (16/2/2024) pukul 14.30 WIB telah meraih 33,526,056 suara atau 57 persen.
Ia meninggalkan dua pasangan calon lain, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang memperoleh 14,692,179 suara (24,98 persen) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang baru mengoleksi 10,587,114 suara (18,02 persen). Suara tersebut berasal dari 452069 TPS dari total 823236 TPS (54.91 persen).
Keunggulan Prabowo-Gibran tak terlalu mengejutkan karena sejumlah lembaga survei dan para analis sebelumnya mengatakan popularitas Prabowo memang telah meningkat semenjak dirinya menunjuk Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Jokowi, untuk menjadi calon wakilnya.
Namun keunggulan Prabowo-Gibran tetap mendapat sorotan dari media asing, termasuk dari Nikkei Asia, salah satu perusahaan media ternama dari Jepang.
“Bahwa Prabowo memperoleh 58 persen suara mencerminkan kerja keras Jokowi,” kata profesor di Ritsumeikan University Japan dan ahli politik Indonesia, Jun Honna, seperti dilansir Nikkei Asia pada Kamis (14/2/2024).
Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih memiliki waktu hingga 20 Maret untuk mengumumkan hasil akhir penghitungan suara nasional. Prabowo pun mengimbau semua warga untuk menunggu hitungan resmi dari KPU.
Namun demikian, calon presiden dengan nomor urut dua tersebut sudah menyerukan kemenangannya pada Rabu malam (14/2/2024), di hadapan banyak pendukung yang memenuhi Istora Senayan, Jakarta Pusat.
1. Permainan kekuasaan baru antara Prabowo dan Jokowi dimulai
Meskipun hasil perhitungan resmi belum dikeluarkan oleh KPU, Nikkei Asia mengatakan banyak pengamat melihat kemenangan Prabowo sebagai sebuah kepastian. Oleh karena itu, fokus sekarang akan beralih ke bagaimana Prabowo akan memperkuat kekuasaannya sebelum ia memasuki jabatan pada bulan Oktober, serta bagaimana dia akan memenuhi visi dan misinya.
“Mulai saat ini, permainan kekuasaan baru antara Prabowo dan Jokowi dimulai,” kata Jun, seraya menegaskan bahwa Prabowo akan menganggap hasil pemilu sebagai pencapaiannya sendiri.
Jun juga menambahkan, dari sudut pandang Prabowo, hal yang paling penting baginya adalah bagaimana dia akan mereduksi pengaruh Jokowi. Setelah pemerintahan Prabowo dimulai, Jun berpendapat akan ada motivasi dari sisi Prabowo untuk mengurangi pengaruh Gibran dan menjauhkan dirinya dari Jokowi sebisa mungkin.
Menurut Jun, bagaimana Jokowi akan mempertahankan kekuasaannya masih belum pasti. Namun, ketidakpastian ini dapat berubah dalam beberapa bulan mendatang.