Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Jakarta, IDN Times - Dalam menghadapi revolusi teknologi informasi 4.0 banyak daerah memiliki smart city untuk meningkatkan pelayanan publik yang responsif dan kompetitif bagi Indonesia.

Menanggapi hal itu, Jokowi mengusung konsep Pemerintahan Dilan (Digital Melayani) yang berbasis teknologi informatika yang serba cepat.

Sedangkan calon presiden Prabowo memiliki pandangan yang berbeda. Menurutnya, percuma Indonesia memiliki teknologi hebat tapi kekayaan Indonesia masih bocor ke luar negeri.

“Permasalahan bangsa kita ini, kekayaan kita tidak tinggal di Indonesia. Sistem sehebat apa pun kalau tidak ada political will maka..., seolah-olah modern, untuk apa kita punya teknologi tapi kekayaan kita masih bocor ke luar negeri,” kata Prabowo di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3).

Ia pun menjawab pernyataan Jokowi soal smart city. “Saya kira kita tidak ada perbedaan pandangan dari garis besar, tapi yang harus kita utamakan adalah tujuan dari pemerintah itu sendiri. Yang saya katakan itu tadi teknologi, sistem, hardware atau software bisa, tapi kalau tujuan pemerintah itu tidak jelas maka terjadilah kerugian besar buat negara,” ujar Prabowo.

Editorial Team