Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pemprov DKI Jakarta, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, didampingi Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno, menghadiri Malam Final Pemilihan Abang None Jakarta 2025 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, pada Jumat (26/09). (Dok. Pemprov DKI Jakarta)
Pemprov DKI Jakarta, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, didampingi Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno, menghadiri Malam Final Pemilihan Abang None Jakarta 2025 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, pada Jumat (26/09). (Dok. Pemprov DKI Jakarta)

Intinya sih...

  • Generasi muda jadi penjaga budaya Betawi

  • Tradisi Betawi terus hidup berdampingan dengan perkembangan zaman

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengatakan, Abang None Jakarta bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi simbol optimisme generasi muda yang kreatif, berkarakter, dan penuh semangat membangun.

Hal tersebut dia sampaikan saat menghadiri Malam Final Pemilihan Abang None Jakarta 2025 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, pada Jumat (26/09/2025).

“Pemilihan Abang None Jakarta merupakan simbol optimisme generasi muda yang menjaga tradisi Betawi. Ini menggambarkan pesona Jakarta sekaligus meneguhkan kota global yang berbudaya,” kata Pramono Anung, dilansir dari siaran pers Pemprov DKI Jakarta, Sabtu (27/9/2025).

1. Generasi muda jadi penjaga budaya Betawi

Pemprov DKI Jakarta, Malam Final Pemilihan Abang None Jakarta 2025 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, pada Jumat (26/09). (Dok. Pemprov DKI Jakarta)

Kegiatan tahunan Abang None Jakarta menjadi momen yang menggambarkan peran generasi muda sebagai penjaga budaya Betawi sekaligus duta Kota Jakarta di kancah global.

“Hal ini bisa kita lihat dengan bangganya anak muda Jakarta dalam berbudaya Betawi. Ini adalah bukti bahwa melestarikan tradisi dan meraih masa depan dapat berjalan beriringan,” kata Pramono.

2. Tradisi Betawi terus hidup berdampingan dengan perkembangan zaman

Pemprov DKI Jakarta, Malam Final Pemilihan Abang None Jakarta 2025 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, pada Jumat (26/09). (Dok. Pemprov DKI Jakarta)

Menurut Pramono, ajang tersebut penting dalam menjaga identitas budaya di tengah arus modernisasi, termasuk jadi agen perubahan dalam ekonomi kreatif, pariwisata, dan pembangunan kota.

“Jakarta adalah kota global yang tetap berbudaya. Melalui Abang None, kita ingin menunjukkan bahwa modernitas bisa berpadu dengan kearifan lokal. Mereka bukan hanya ikon budaya, tetapi juga agen perubahan dalam promosi pariwisata, ekonomi kreatif, dan pembangunan kota,” kata dia.

3. Pemerintah dukung penuh program Abang None

Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno, menghadiri Malam Final Pemilihan Abang None Jakarta 2025 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, pada Jumat (26/09).

Selain itu, kata Pramono, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendukung penuh program tersebut sebagai bagian dari pembangunan sumber daya manusia yang unggul, berbudaya, dan berdaya saing.

“Harapan saya, Abang None Jakarta tidak hanya menjadi teladan dalam menjaga tradisi, tetapi juga mampu menginspirasi generasi muda lain untuk ikut berkontribusi membangun Jakarta yang lebih maju, ramah, dan membanggakan,” kata dia.

Dilansir dari ANTARA, David Leon Bijlsma dari Jakarta Timur dan Farel Larasati (Defa) dari Jakarta Pusat keluar sebagai pemenang Abang dan None Jakarta 2025.

Sebelum pemenang diumumkan, sebanyak 36 finalis atau 18 pasang finalis mendapatkan kesempatan menyampaikan gagasan mereka dan mendapatkan penilaian dari dewan juri.

Editorial Team