Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
7web-DSC00246.jpg
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meresmikam taman bugar/ dok DPRD DKI

Intinya sih...

  • Taman bugar bisa dimanfaatkan masyarakat

  • Pembangunan taman dari aspirasi masyarakat

  • Jakarta harus punya banyak Taman

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meresmikan Taman Bugar di kawasan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (30/9/2025). Pembangunan ruang terbuka hijau itu hasil dari penyerapan aspirasi masyarakat.

Pramono menekankan Taman Bugar bentuk kolaborasi nyata Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth yang mengusulkan pembangunan ruang tersebut.

"Dilakukan bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, maka inilah bentuk kolaborasi yang baik antara anggota DPRD DKI Jakarta dengan pemerintah DKI yang akhirnya terwujud taman yang akan kita resmikan bersama ini," kata Pramono dalam keterangan.

1. Taman bugar bisa dimanfaatkan masyarakat

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Presiden Indonesia yang ke-5 Megawati Soekarnoputri meresmikan Taman Pusaka di Jakarta Selatan (Dok. Humas Pemprov DKI)

Pramono menjelaskan penamaan Taman Bugar merupakan hasil diskusi dan dia berharap Taman Bugar dapat bermanfaat bagi masyarakat.

"Saya kaget tulisannya telah menjadi Taman Bugar artinya memang disiapkan. Awalnya saya sendiri yang mengusulkan, taman ini menjadi Taman Bugar, kenapa bugar? Saya berharap masyarakat sekitar sini bisa memanfaatkan fasilitas ini secara bebas," jelas Pramono.

2. Pembangunan taman dari aspirasi masyarakat

Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Sementara itu, Kenneth mengatakan Taman Bugar dibangun di atas aset milik Pemprov DKI Jakarta dengan lahan seluas 2.150 meter persegi. Kenneth mengamini Taman Bugar terbentuk atas hasil aspirasi masyarakat.

Namun, ia mengakui taman ini tak akan terbangun tanpa dorongan dan dukungan dari pemerintah kota.

"Nah, tentunya taman yang akan kita bangun itu semua dasarnya dari hasil serap aspirasi. Biasanya saya terima serap aspirasi, ada warga yang minta kita cek, kalau memqng tanahnya sudah menjadi aset DKI baru bisa kita kerjakan, kalau masih milik PT atau swasta mungkin kita proses dulu penyerahannya atau apapun itu baru bisa kita kerjakan," ujar Kenneth.

3. Jakarta harus punya banyak Taman

Pameran Flona di Lapangan Banteng (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Kenneth menyebut Jakarta harus punya banyak taman seperti Taman Bugar, karena taman bak paru-paru kota. Menurutnya, sebua kota global atau kota maju harus mempunyai taman yang mendukung kebutuhan warga.

"Nanti mungkin tahun depan ada dua atau tiga lagi pembangunan taman hasil dari serap aspirasi yang saya laksanakan, tunggu saja. Mungkin nanti kita tunggu pembahasan anggaran dulu. Setelah selesai pembahasan anggaran ada anggarannya baru kita dorong nanti kita sesuai dengan kebutuhan juga," ungkap Kenneth.

4. Taman Bugar dilengkapi sejumlah fasilitas olahraga

Pameran Flona di Lapangan Banteng (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Kadistamhut Fajar Sauri menambahkan bahwa Taman Bugar dilengkapi sejumlah fasilitas olahraga hingga dilengkapi kamera pengawas atau CCTV. Sehingga, dapat mengawasi dan memantau kegiatan masyarakat.

"Kami nanti ada pengamanan pamdal kita taruh di sini untuk pengamanan. Terkait CCTV kita akan pasang CCTV untuk mengawasi kejadian-kejadian atau kegiatan-kegiatan di sini," ucapnya.

Taman Bugar dibangun dengan anggaran Rp2,7 miliar. Pembangunan dilakukan selama kurang lebih empat bulan dari Juni 2025.

Editorial Team