Presiden Prancis Tolak Gunakan Stairlift saat Kunjungan ke Borobudur

Intinya sih...
- Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi Candi Borobudur pada 29 Mei 2025 atas permintaan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
- Macron menolak menggunakan alat stairlift yang disediakan oleh tuan rumah dan memilih menanjak tangga secara manual.
Jakarta, IDN Times - Salah satu momen yang ditunggu ketika Presiden Prancis Emmanuel Macron bertandang ke Indonesia, yakni saat mengunjungi Candi Borobudur pada 29 Mei 2025 lalu. Sebab, kunjungan ke situs warisan dunia itu merupakan permintaan langsung dari Macron.
Presiden Prabowo Subianto selaku tuan rumah kemudian menunjukkan nilai sejarah di Candi Borobudur. Prabowo turut mengajak Macron naik ke bagian atas candi yang dijadikan tempat ibadah bagi umat Buddha.
Untuk mencapai ke lantai bagian atas, tuan rumah sudah menyediakan alat stairlift. Tetapi, Macron menolak menggunakan alat itu dan memilih menanjak anak tangga secara manual. Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), Philip K. Wijaya.
"Pak Prabowo kan seorang kepala negara, mewakili wajah Bangsa Indonesia, maka Pak Presiden ingin mengantar tamunya sampai di atas dengan cara tidak merusak sama sekali maka dibuatlah fasilitas stairlift," ujar Philip ketika dihubungi IDN Times melalui telepon pada Jumat (30/5/2025) malam.
Kursi stairlift di satu trap hanya tersedia satu. Alhasil, penggunaannya harus bergantian antara Prabowo dan Macron. Tetapi, presiden berusia 46 tahun itu menolak menggunakan stairlift.
"Presiden Prancis rupanya tidak mau naik, (memilih) jalan saja. Saya tidak tahu persis apa alasannya, mungkin karena ingin menikmati Candi Borobudur," tutur dia.
Philip ikut berada di lokasi ketika kunjungan itu terjadi. Namun, ia dan sejumlah rombongan lainnya tidak ikut naik ke bagian atas candi. Hal itu demi menjaga struktur bangunan candi yang sudah mencapai ribuan tahun tersebut.
1. Pemasangan stairlift hanya bersifat sementara
Philip menjelaskan, stairlift yang sempat dipasang di Candi Borobudur akan dibongkar. Fasilitas itu tidak dipasang permanen.
"(Stairlift) setelah selesai akan dibongkar. Kemarin saya berbicara dengan orang-orang di sana, mereka mengatakan, fasilitas stairlift akan diperpanjang selama satu minggu supaya orang bisa melihat dan mencoba sendiri. Setelah itu, dibongkar," katanya.
Namun, ia tak menampik bisa saja fasilitas stairlift akan dibiarkan permanen. Tetapi, itu tergantung kepada suara publik yang disampaikan.
Terlepas dari kontroversi pemasangan stairlift, kunjungan Macron ke Candi Borobudur tetap membawa hal positif. Sebab, citra pariwisata Candi Buddha itu semakin naik.
Pemerintah, kata Philip, juga sudah menyampaikan, pemasangan stairlift tidak melubangi atau merusak struktur candi, melainkan menggunakan pelat logam yang dapat dilepas kapan saja.
"Pemerintah tentu sudah sangat hati-hati dan mendasarkan semua tindakan pada rekomendasi UNESCO. Kami percaya setiap langkah pemerintah melalui proses pengkajian matang. Jadi, kami di Permabudhi menyikapi ini dengan terbuka dan positif," tutur dia.
2. Permabudhi berharap catra-mahkota stupa utama dikembalikan ke candi
Selain itu, Philip menyampaikan harapan Permabudhi agar catra-mahkota stupa utama yang kini disimpan di Museum Borobudur dapat dikembalikan ke tempat asalnya. Ini merupakan bagian dari revitalisasi spiritual candi.
Menurut dia, pengembalian catra akan memberi nilai lebih bagi umat Buddha yang beribadah di candi, sekaligus menarik minat peziarah dan peneliti spiritual dari seluruh dunia.
Dia berharap, Candi Borobudur terus menjadi magnet spiritual dunia, pusat dialog antarperadaban, dan simbol kejayaan masa lalu yang memberi inspirasi bagi masa depan Indonesia.
"Catra itu bukan sekadar elemen arsitektur, tetapi melambangkan kesempurnaan spiritual, dan jika dikembalikan akan memperkuat aura kesucian Borobudur. Kami sudah berdiskusi dengan Menteri Kebudayaan, Pak Fadli Zon," kata Philip.
3. Kunjungan Presiden Macron diyakini akan naikan pamor Candi Borobudur
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi meyakini pamor Candi Borobudur akan semakin naik usai dikunjungi oleh Presiden Emmanuel Macron sebagai destinasi wisata dunia.
Meningkatnya kunjungan wisata ke Borobudur, kata Luthfi, akan membuka peluang ekonomi bagi daerah di sekitarnya. Apalagi, ke depan ada proyeksi pengembangan aglomerasi wisata yang menjadikan Borobudur sebagai sentral, lalu dihubungkan dengan beberapa destinasi wisata di daerah sekitar seperti Kopeng dan Rawa Pening di Kabupaten Semarang.
Selain bidang pariwisata, kedatangan Presiden Prancis juga dapat menjadi pengungkit pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia dan Jawa Tengah.
"Ini potensi yang sangat besar untuk wilayah kita," ujar Luthfi dalam keterangan tertulis pada 29 Mei 2025 lalu.