Jakarta, IDN Times - Upaya penyelamatan terhadap para santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny masih terus dilakukan hingga Sabtu (4/10/2025). Memasuki hari keenam, tim satuan tugas gabungan fokus melakukan pencarian dan pertolongan, identifikasi jenazah hingga pendampingan keluarga korban.
Salah satu yang menjadi bagian dari tim satgas gabungan adalah dr. Aaron Franklyn Simatupang. Ia menjadi sorotan lantaran mengamputasi lengan kiri santri berinisial NA di reruntuhan bangunan ponpes.
Keputusan itu diambil di bawah supervisi dr. Larona Hydravianto, Spesialis Ortopedi dan Traumatologi RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo. Sebab, kondisi lengan kiri Ahmad tertindih beton bangunan. Tim satgas gabungan khawatir NA bisa kehilangan lebih banyak darah bila kondisinya tetap dibiarkan di bawah beton bangunan.
"Pada saat dihadapkan dengan dua pilihan, yaitu menunggu balok diangkat, kemudian dievakuasi, atau opsi yang kedua adalah kami melaksanakan pemotongan atau anestesi tadi,” ujar Aaron di Sidoarjo pada Kamis, 2 Oktober 2025.
Berikut profiil Aaron yang merupakan dokter dari latar belakang TNI Angkatan Darat (AD)!
