Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Effendi Simbolon dipanggil ke kantor DPP PDIP, Senin (10/7/2023) (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - DPP PDI Perjuangan telah memutuskan memecat Effendi Muara Sakti Simbolon. Hal itu karena Effendi dianggap mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO).

Padahal, PDI Perjuangan mengusung calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno. Effendi juga pernah dipanggil DPP PDI Perjuangan terkait sinyalnya mendukung calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan Effendi Simbolon dianggap melanggar kode etik, disiplin dan AD/ART PDI Perjuangan.

"Yang bersangkutan melanggar kode etik, disiplin dan AD/ART," ujar Djarot, Sabtu (30/11/2024).

1. Effendi Simbolon lahir di Kalimantan Selatan

Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Effendi Simbolon dipanggil ke kantor DPP PDIP, Senin (10/7/2023) (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Effendi Muara Sakti Simbolon lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada 1 Desember 1964. Ia merupakan seorang politikus senior Indonesia yang dikenal melalui kiprahnya di PDI Perjuangan. Berasal dari keluarga sederhana, Effendi menunjukkan minat dalam bidang sosial-politik sejak muda.

Pendidikan Effendi dimulai di sekolah dasar hingga menengah di Jakarta. Ia kemudian melanjutkan ke Universitas Jayabaya, tempatnya meraih gelar Sarjana Ekonomi. Tidak berhenti di situ, Effendi mengembangkan kompetensinya dengan menempuh studi magister di Universitas Indonesia, memperdalam wawasan di bidang ekonomi dan manajemen.

2. Karier politik

Editorial Team

Tonton lebih seru di