Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kapuspen TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi. (IDN TimesEndy Langobelen)
Kapuspen TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi. (IDN TimesEndy Langobelen)

Intinya sih...

  • Kristomei lahir dari keluarga non-militer di Lampung Utara, bukan berasal dari latar belakang militer.

  • Setelah lulus dari Akmil, Kristomei dipercaya menjadi juru bicara TNI dan menjabat berbagai posisi penting dalam bidang komunikasi.

  • Belum ada pengganti untuk posisi Kapuspen Mabes TNI yang ditinggalkan oleh Kristomei, serta penunjukkan jenderal bintang dua lainnya sebagai Pangdam di Kodam baru.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Salah satu sosok yang dilantik menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) baru di upacara gelar pasukan dan kehormatan militer di Batujajar, Bandung pada Minggu (10/8/2025) adalah Mayjen TNI Kristomei Sianturi. Ia akan memimpin Kodam baru yakni Kodam XXI/Radin Inten yang meliputi wilayah Lampung dan Bengkulu.

Presiden Prabowo Subianto terlihat melantik Kristomei dengan menyerahkan tongkat komando. Sementara, jenderal bintang dua itu terlihat mengenakan Pakaian Dinas Lapangan (PDL) motif loreng dan topi baret warna hijau. Hingga saat ini, Kristomei belum memberikan komentar terkait penunjukkan dirinya sebagai Pangdam baru.

Namun, karier Kristomei di TNI terbilang moncer. Di usia yang belum genap 50 tahun, ia telah meraih pangkat jenderal bintang dua atau mayjen. Wajahnya pun familiar di ruang publik karena ia ditunjuk oleh Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto pada Maret 2025 lalu sebagai Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI alias juru bicara.

Belum genap lima bulan mengisi posisi tersebut, Kristomei sudah dipercaya menduduki posisi baru sebagai Pangdam XXI/Radin Inten. Bagaimana rekam jejak Kristomei di dunia militer?

1. Kristomei terlahir dari keluarga yang tak punya latar belakang militer

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi (Dok. Mabes TNI)

Kristomei lahir pada 6 Mei 1976 di Lampung Utara. Ketika berkunjung ke kantor IDN Media pada 2024 lalu jenderal bintang dua tersebut mengaku ketika duduk di bangku sekolah, ia tidak pernah memiliki keinginan menjadi seorang tentara.

Berdarah Batak, Kristomei mengatakan kedua orang tuanya bukan berasal dari keluarga militer. Ayahnya berprofesi sebagai pedagang, sedangkan ibunya adalah guru SMA di Kotabumi, Lampung Utara.

"Tidak terbersit sedikit pun cita-cita saya jadi tentara atau polisi saat itu," kata Kristomei.

Namun, jalan hidupnya berubah ketika ia lolos ikut seleksi SMA Taruna Nusantara, Magelang. Ia menjadi satu dari tujuh orang asal Lampung yang berhasil lolos.

Kristomei kemudian sempat meminta izin kepada orang tuanya untuk masuk ke Akademi Militer namun sempat ditolak. Namun, belakangan kedua orang tuanya pun mendukung. Ia pun lulus dari Akmil pada 1997.

2. Kristomei beberapa kali dipercaya menjadi juru bicara bagi TNI

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. (Dokumentasi Puspen TNI)

Usai lulus dari Akmil, karier Kristomei terus melesat. Ia pernah menjadi komandan Danyonif Linud 305/Tengkorak pada 2013-2014. Lalu, ia dipercaya menjadi Komandan Distrik Militer (Dandim) 0424/Tanggamus hingga 2016.

Meski tak langsung menjabat kepala, kariernya naik ke Waasops Kasdivif 2/Kostrad pada 2016-2017. Kristomei juga dipercaya menjadi Sekretaris Pribadi Wakil Kepala Satuan Angkatan Darat (Sespri Wakasad) pada pada 2017.

Setelah itu, ia mulai dipercaya memimpin bidang komunikasi sebagai Kepala Pusat Penerangan Kodam (Kapendam) Jaya selama 2017-2019.

Kristomei kemudian dipercaya menjadi Pasis Sesko TNI, Asops Kasdam I/Bukit Barisan pada 2020-2022, Danrindam Iskandar Muda pada 2022, dan Paban IV/Opsdagri Sops TNI pada 2022-2023.

Kristomei kembali memegang bidang komunikasi setelah ditunjuk menjadi Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) pada 2023-2024. Setelah itu, ia menjabat Danmentar Akmil, dan Wagub Akmil pada 2024.

Baru beberapa bulan berada di Magelang, Kristomei kemudian kembali ditarik ke Jakarta untuk menjabat Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI pada Maret 2025. Pangkatnya pun naik ketika itu dari semula jenderal bintang satu menjadi jenderal bintang dua.

3. Belum tertulis prajurit yang mengisi posisi Kapuspen Mabes TNI

Ilustrasi Mabes TNI di Cilangkap, Jakarta Timur. (Dokumentasi Puspen TNI)

Penunjukkan Kristomei sebagai Pangdam XXI/Radin Inten tertulis di dalam Surat Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/1033/VIII/2025, yang diteken pada 6 Agustus 2025 lalu. Namun, di dalam surat itu Jenderal Agus belum menentukan siapa yang akan menggantikan Mayjen TNI Kristomei Sianturi sebagai Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI. Penunjukkan Kapuspen TNI diduga akan dilakukan lewat mekanisme rotasi dan mutasi selanjutnya.

Selain Kristomei, berikut lima jenderal bintang dua lainnya yang menjabat sebagai Pangdam di Kodam yang baru dibentuk:

1. Kodam XIX/Tuanku Tambusai meliputi Riau-Kepulauan Riau: Mayjen TNI Agus Hadi

2. Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol meliputi Sumatera Barat-Jambi: Mayjen TNI Arif Gajah Mada

3. Kodam XXII/Tambun Bungai meliputi Kalimantan Tengah-Kalimantan Selatan: Mayjen TNI Zainul Arifin

4. Kodam XXIV/Mandala Trikora meliputi Merauke Papua Selatan: Mayjen TNI Lucky Avianto

5. Kodam XXIII/Palaka Wira meliputi Sulawesi Tengah-Sulawesi Barat: Mayjen TNI P. Binsar Sianipar.

Editorial Team