Jakarta, IDN Times - Proyek Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa jadi sorotan dalam Debat Cawapres 2024 pada Minggu (21/1/2024). Calon wakil presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar menilai proyek pemerintah berupa tanggul raksasa ini bukan solusi bagi krisis iklim.
Diketahui proyek yang sempat digagas pertama kali oleh Pemerintah DKI Jakarta di bawah kepemimpinan mantan Gubernur Fauzi Bowo pada 2007 sempat mangkrak. Namun, proyek ini kembali dihidupkan oleh pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat seminar Nasional Giant Sea Wall di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta, belum lama ini.
Airlangga mengatakan Giant Sea Wall atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) merupakan solusi penurunan tanah untuk mencegah wilayah Pantai Utara Jawa, termasuk DKI Jakarta, tenggelam. Anggaran yang dibutuhkan jumlahnya fantastis yakni mencapai Rp164 triliun.
Saat itu, Airlangga membeberkan proyek tersebut akan dibangun dengan tiga fase. Tiga fase tersebut akan diintegrasikan, dengan peluncuran yang dilakukan bersama Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto.
“Saya merasa ini mendesak. Kita harus kumpulkan the best brain of our country. Otak-otak terbaik bangsa Indonesia berkumpul, Bersatu. Segera kita percepat pembangunan Giant Sea Wall untuk menyelamatkan masa depan bangsa Indonesia, terutama 50 juta rakyat kita yang hidup di pantai utara Jawa, aset-aset ekonomi,” tegas Prabowo, Rabu (10/1/2024).