Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua Umum PSI, Giring Ganesha dan Direktur Advokasi Kebijakan Publik DPP PSI, Furqan (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (DPP PSI), Furqan AMC, mengkritik keras fenomena perjokian untuk mendapatkan gelar Guru Besar di berbagai kampus. Ia menyebut, hal tersebut justru membuat kerdil status Guru Besar. 

"Perjokian telah mendegradasi marwah Guru Besar. Budaya palsu, membuat Guru Besar menjadi kerdil. Indonesia tidak butuh Guru Besar yang kerdil," tegas Furqan AMC, dalam keterangan tertulis, Senin (13/2/2023).

1. Perjokian Guru Besar masif terjadi di berbagai kampus

Ilustrasi kampus (IDN Times/Sukma Shakti)

Furqan mengatakan, modus perjokian ini masif terjadi di berbagai kampus baik negeri maupun swasta. Karena itu, kata dia, fenomena ini tidak bisa direspon semata kasuistik, orang per orang, namun harus disikapi secara komprehensif.

"Lebih parahnya modus perjokian guru besar tersebut terjadi masif dan sistematis di berbagai kampus baik negeri maupun swasta sebagaimana temuan investigasi sebuah media nasional," tandasnya.

2. Budaya palsu dikhawatirkan mewabah

Editorial Team

Tonton lebih seru di