History (pinterest.com/maren 🌷)
Program pengembangan PTTA MALE Elang Hitam telah dimulai sejak 2015 dengan pembentukan konsorsium pada 2017 yang melibatkan berbagai lembaga, termasuk Kementerian Pertahanan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), TNI Angkatan Udara, Institut Teknologi Bandung, PT Dirgantara Indonesia dan PT Len Industri.
Pada 2019 bertambah satu anggota, yaitu Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). PT DI dan BPPT, kini melebur menjadi bagian dari BRIN— pada 2019 berhasil membuat rangka (airframe) PTTA MALE Elang Hitam dan meluncurkan itu ke hadapan publik di hanggar PT DI, Bandung, Jawa Barat.
Namun, pada 2020, BRIN mengalihkan fokus program ini dari versi militer ke drone sipil karena kendala dalam penguasaan teknologi kunci.
Keputusan tersebut muncul setelah serangkaian uji terbang yang gagal pada 2021. Meskipun demikian, pada Rapat Pleno KKIP Oktober 2024, keputusan untuk melanjutkan pengembangan PTTA MALE untuk kebutuhan militer kembali ditegaskan dengan PT DI kembali memimpin sebagai integrator utama.