Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bawaslu DKI Panggil Fahira Idris Buntut Pernyataan Suswono soal Janda

Calon wakil gubernur Suswono mendapat dukungan dari Bang Japar dan Fahira Idris. (Dokumentasi tim media Suswono)

Jakarta, IDN Times - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta akan memanggil Fahira Idris terkait pernyataan kontroversi Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Suswono, soal pernyataan "janda kaya menikahi pria pengangguran" Rabu (6/11/2024) malam.

Bawaslu DKI memanggil Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) ini sebagai penyelenggara kegiatan deklarasi ormas Bang Japar untuk Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, Sabtu, 26 Oktober 2024.

"Bu Fahira sebagai ketua umum koordinator yang penyelenggara kegiatan," ujar Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu DKI Jakarta, Benny Sabdo, saat dikonfirmasi.

Selain itu, Bawaslu DKI juga memanggil Suswono. Saat ini pihaknya masih menunggu kedatangan Cawagub DKI nomor urut satu yang berpasangan dengan Ridwan Kamil.

"Kita masih menunggu kehadiran beliau," ujar Benny.

Meski demikian, Benny mengatakan, Suswono belum dipastikan hadir dalam undangan klarifikasi tersebut. Sesuai prosedur, jika tidak hadir maka Bawaslu DKI Jakarta akan melakukan pemanggilan kembali.

"Kalau tidak hadir ya sesuai dengan prosedur, maksimal sebenarnya sampai batas penanganan ini habis. Kita tiga hari penanganan, kalau memang dibutuhkan waktu tambahan dua hari lagi, jadi total lima hari,"imbuhnya.

Diketahui, pernyataan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Suswono, ketika kampanye menjadi blunder. Ia mengusulkan agar janda kaya menikahi pemuda pengangguran. 

Hal itu bermula ketika Suswono tengah menyinggung ia bakal melanjutkan program-program gubernur terdahulu. Namun, ada dua program kartu yang ditambahkan, salah satunya kartu untuk anak yatim. 

"Jadi, (ini kartu) anak yatim. Ingat ya perhatikan anak yatim. Nanti, jadi anaknya gubernur. Ibu-ibu jangan ini GR ya, bu ya. Jangan nanti asumsinya berarti jandanya dinikahi gubernur, gak," ujar Suswono ketika ikut menghadiri deklarasi ormas Bang Japar untuk Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, Sabtu, 26 Oktober 2024. 

Suswono menegaskan melalui kartu anak yatim tersebut, bukan berarti Pemprov Jakarta ikut menanggung para janda.

"Kemarin ada yang nyeletuk, waktu dialog. Pak ada kartu janda, gak?" katanya, menirukan pertanyaan warga. 

"Saya pastikan kalau janda miskin pasti ada. Tapi, masak janda kaya minta kartu juga. Saya sarankan janda kaya tolong nikahi pemuda nganggur," imbuhnya, tertawa.

Lantas, pernyataan Suswono tersebut mendapat respons keras dari pegiat kesetaraan gender. Suswono dinilai merendahkan martabat perempuan, terutama single parent.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us