Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-06-24 at 12.34.14 (1).jpeg
Ketua DPR RI Puan Maharani saat jumpa pers usai membuka masa sidang (IDN Times/Amir Faisol)

Intinya sih...

  • Puan mendesak gencatan senjata antara Iran dan Israel untuk menghindari dampak perang berkepanjangan.

  • Puan menyerukan negara lain agar tidak ikut campur dalam konflik Iran-Israel, serta menekankan pentingnya perdamaian.

  • Komisi I DPR RI akan memanggil Menlu Sugiono untuk menjelaskan peran RI dalam meredam konflik di Timur Tengah.

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani mendesak pemerintah segera melakukan mitigasi menyikapi eskalasi di kawasan Timur Tengah yang kian memburuk terlebih setelah Amerika Serikat ikut campur.

Puan meminta pemerintah segera memitigasi efek perang berkepanjangan ini terhadap pelemaham kurs hingga subsidi BBM.

"Pemerintah harus segera memitigasi perkembangan ini tentu saja terkait dengan kurs rupiah, subsidi BBM dan hal-hal lain yang terkait dengan perkembangan situasi global," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/6/2025).

1. Desak gencatan senjata segera dilakukan

Ketua DPR RI Puan Maharani saat jumpa pers usai membuka masa sidang (IDN Times/Amir Faisol)

Puan mengatakan, posisi politik Indonesia dari dulu sampai sekarang adalah bebas aktif. Ia pun berharap Iran dan Israel segera melakukan gencatan senjata. Puan ingin agar kedua negara segara menghasilkan suatu kesepakatan yang mengarah pada perdamaian.

Dia mengatakan, masyarakat sipil akan terkena dampak akibat perang Iran-Israel yang berkepanjangan. Ia pun meminta semua pihak menahan diri.

"Terkait situasi yang sekarang sedang terjadi, tentu saja kami ingin untuk adanya genjatan senjata di antara kedua pihak yang sedang berperang," kata dia.

2. Serukan negara lain tak perlu ikut campur

Ketua DPR RI Puan Maharani saat jumpa pers usai membuka masa sidang (IDN Times/Amir Faisol)

Puan juga menyerukan negara-negara lain tidak ikut campur terhadap eskalasi Iran dan Israel, sehingga hanya memperkeruh suasana. Ia pun menyerukan kedua negara mau menurunkan tensi dengan menyepakati kedamaian.

"Begitu juga negara-negara lain untuk mengimbau agar permasalahan yang terjadi di antara kedua negara bisa diselesaikan dengan baik, dan jangan kemudian lebih memperkeruh suasana," kata dia.

3. Komisi I akan panggil Menlu Sugiono

Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto memberikan keterangan pada sidang pengujian formil Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang Tentara Nasional Indonesia di Ruang Sidang MK (dok. Humas MK)

Sementara Ketua Komisi 1 DPR RI, Utut Adianto kembali mengingatkan pemerintah untuk sigap menyikapi konflik bersenjata antara Iran-Israel yang kian memanas. Eskalasi di Timur Tengah kian buruk setelah Amerika Serikat ikut campur.

Keterlibatan AS dalam ketegangan antara Iran dan Israel tercetus usai negara itu menghancurkan tiga fasilitas nuklir milik Iran yang ada di wilayah Fordo, Natanz, dan Esfahan.

Menyikapi hal ini, Utut menyatakan, Komisi I DPR RI akan memanggil Menteri Luar Negeri (Menlu) Suigiono untuk menjelaskan apa peran RI yang telah dilakukan dalam meredam konflik antara Iran dan Israel yang dikhawatirkan publik akan memicu perang dunia ketiga.

"Pak Menlu mau kita undang segera ke DPR RI. Kalau orang kayak saya ngomong kan orang pribadi, tapi kalau Menlu kan state (mewakili negara) dia," kata Utut.

Di sisi lain, Utut juga mendesak Presiden RI Prabowo Subianto untuk mengambil langkah taktis dan strategis menyikapi konflik yang kian memanas di kawasan Timur Tengah di tengah adanya ikut campur tangan AS.

Utut menilai, situasi saat ini sudah sangat rawan, sehingga mau memihak ke mana pun akan serba salah bagi RI. Kendati, dia menekankan agar RI tetap mengedepankan kepentingan nasional.

"Dia juga Pak Prabowo ngambil garis di mana. Ini kan titik yang rawan. Kita memihak ke mana pun serba salah. Yang paling penting kita utamakan kan kepentingan nasional kita," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI itu.

Editorial Team