Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto memberikan keterangan pada sidang pengujian formil Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang Tentara Nasional Indonesia di Ruang Sidang MK (dok. Humas MK)
Sementara Ketua Komisi 1 DPR RI, Utut Adianto kembali mengingatkan pemerintah untuk sigap menyikapi konflik bersenjata antara Iran-Israel yang kian memanas. Eskalasi di Timur Tengah kian buruk setelah Amerika Serikat ikut campur.
Keterlibatan AS dalam ketegangan antara Iran dan Israel tercetus usai negara itu menghancurkan tiga fasilitas nuklir milik Iran yang ada di wilayah Fordo, Natanz, dan Esfahan.
Menyikapi hal ini, Utut menyatakan, Komisi I DPR RI akan memanggil Menteri Luar Negeri (Menlu) Suigiono untuk menjelaskan apa peran RI yang telah dilakukan dalam meredam konflik antara Iran dan Israel yang dikhawatirkan publik akan memicu perang dunia ketiga.
"Pak Menlu mau kita undang segera ke DPR RI. Kalau orang kayak saya ngomong kan orang pribadi, tapi kalau Menlu kan state (mewakili negara) dia," kata Utut.
Di sisi lain, Utut juga mendesak Presiden RI Prabowo Subianto untuk mengambil langkah taktis dan strategis menyikapi konflik yang kian memanas di kawasan Timur Tengah di tengah adanya ikut campur tangan AS.
Utut menilai, situasi saat ini sudah sangat rawan, sehingga mau memihak ke mana pun akan serba salah bagi RI. Kendati, dia menekankan agar RI tetap mengedepankan kepentingan nasional.
"Dia juga Pak Prabowo ngambil garis di mana. Ini kan titik yang rawan. Kita memihak ke mana pun serba salah. Yang paling penting kita utamakan kan kepentingan nasional kita," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI itu.