Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Marah Rusia Singgung Pengiriman Nuklir ke Iran

Presiden AS Donald Trump. ( The White House, Public domain, via Wikimedia Commons)
Presiden AS Donald Trump. ( The White House, Public domain, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Trump menegaskan pentingnya isu nuklir.
  • Medvedev membantah Rusia akan pasok nuklir ke Iran.
  • Serangan AS targetkan tiga fasilitas nuklir Iran.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin (23/6/2025) melontarkan kritik terhadap mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev. Trump bereaksi atas pernyataan Medvedev yang dianggapnya bermain-main dengan isu nuklir.

Sebelumnya, Medvedev menyebut ada negara yang siap memasok hulu ledak nuklir untuk Iran. Pernyataan tersebut muncul setelah AS melancarkan serangan udara skala besar ke fasilitas nuklir Iran, dilansir Middle East Monitor.

1. Trump sebut isu nuklir tidak boleh dianggap remeh

Melalui platform media sosial Truth Social, Trump mengungkapkan keterkejutannya atas komentar Medvedev. Trump mempertanyakan apakah ia salah dengar dan menuntut adanya konfirmasi secepatnya mengenai kebenaran pernyataan tersebut.

Trump lantas memperingatkan bahwa isu sensitif seperti persenjataan nuklir tidak seharusnya dibicarakan secara sembarangan. Ia juga meminta agar komentarnya segera ditanggapi jika pernyataan Medvedev terbukti benar.

“Apakah saya mendengar Mantan Presiden Medvedev, dari Rusia, dengan santai melontarkan ‘kata N’ (Nuklir!), dan mengatakan bahwa dia dan negara-negara lain akan memasok hulu ledak nuklir ke Iran? Apakah dia benar-benar mengatakannya atau itu hanya imajinasi saya? Jika dia memang mengatakan itu, dan jika terkonfirmasi, tolong beri tahu saya, SEGERA,” ujar Trump, dikutip dari Fox News.

Dalam unggahan yang sama, Trump juga menyisipkan sindiran politik yang ditujukan kepada Medvedev yang pernah menjabat sebagai presiden Rusia. Saat itu, Vladimir Putin yang menjadi perdana menteri dinilai lebih berkuasa dari Medvedev.

"Saya kira itulah mengapa Putin yang jadi 'BOS'," tambah Trump.

2. Medvedev bantah Rusia akan pasok nuklir ke Iran

Polemik ini berawal dari unggahan Dmitry Medvedev, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, pada hari Minggu (22/6/2025). Ia mengklaim sejumlah negara siap untuk memasok Iran dengan hulu ledak nuklir mereka sendiri.

Menanggapi kecaman dari Trump, Medvedev kemudian memberikan klarifikasi melalui platform media sosial X. Ia menulis bahwa Rusia sendiri tidak memiliki niat untuk memasok senjata nuklir ke Teheran.

“Rusia tidak punya niat memasok senjata nuklir ke Iran. Saya tahu betul apa konsekuensinya, karena pernah mengawasi kekuatan nuklir kami sebagai presiden. Tetapi negara lain mungkin, dan itulah yang saya maksud,” tulis Medvedev, dilansir dari The Independent.

Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin turut mengecam tindakan militer AS dan menyebutnya sebagai agresi yang sama sekali tidak beralasan. Medvedev sebelumnya juga sempat mengejek Trump karena dianggap telah menjerumuskan AS ke dalam perang lain yang ditentang oleh sebagian besar negara, dilansir CNBC.

3. Serangan AS targetkan tiga fasilitas nuklir Iran

pesawat pengebom siluman B-2 Spirit milik AS. (wikimedia.org/U.S. Air Force)
pesawat pengebom siluman B-2 Spirit milik AS. (wikimedia.org/U.S. Air Force)

Perang kata antara Trump dan Medvedev ini terjadi setelah serangan militer AS pada hari Sabtu (21/6/2025) yang menargetkan tiga aset nuklir penting Iran. Fasilitas nuklir Iran yang menjadi sasaran adalah Fordo, Natanz, dan Isfahan.

Serangan tersebut bertujuan menghancurkan kapasitas nuklir Iran yang dituduh berniat memperkaya uraniumnya hingga ke tingkat senjata. Misi ini merupakan sebuah operasi skala besar yang melibatkan lebih dari 125 pesawat tempur, pengebom siluman B-2, dan pesawat pendukung lainnya.

Selain kekuatan udara, Trump juga mengonfirmasi keterlibatan kapal selam peluncur rudal jelajah dalam operasi tersebut. Ia menyebutkan bahwa kapal selam itu menembakkan 30 rudal Tomahawk dan mengklaim semuanya berhasil mengenai sasaran dengan sempurna.

Foto satelit yang dirilis setelah serangan menunjukkan adanya kerusakan fisik yang signifikan di fasilitas Fordo. Analisis media mengungkap adanya beberapa kawah dan lubang baru di atas punggung bukit serta pintu masuk terowongan yang terhalang oleh reruntuhan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us