Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(ANTARA FOTO/M N Kanwa)

Banda Aceh, IDN Times - Pemerintah akan segera memulangkan WNI yang diobservasi terkait virus corona di Natuna, Kepulauan Riau ke daerah masing-masing. Dari ratusan WNI yang diobservasi, 13 di antaranya merupakan mahasiswa asal Aceh.

Lalu, apakah nanti akan ada penanganan kesehatan untuk ke-13 mahasiswa itu setelah tiba di Aceh? Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Aceh Hanif memastikan, 13 mahasiswa itu nantinya tidak perlu lagi menjalani pemeriksaan kesehatan setelah sampai di Aceh.

1. Tidak ada lagi pemeriksaan kesehatan di Aceh

Ratusan WNI tengah diobservasi di Pulau Natuna. Twitter.com/KemenkesRI

Menurut Hanif, pemeriksaan tidak perlu lagi dilakukan karena ke 13 mahasiswa itu sudah mendapatkan penanganan kesehatan yang lebih serius atau intensif selama observasi.

“Yang 13 ini sedang menjalani masa observasi. Masa observasi ini dicek kesehatannya satu hari sebanyak dua kali, pagi dan sore. Jadi bagi mereka yang sudah melakukan observasi, nanti akan dibolehkan pulang dan tidak perlu lagi kita periksa,” kata Hanif.

2. WNI akan dibekali kartu penanda kesehatan begitu keluar dari Natuna

Petugas dari laboratorium penelitian penyakit infeksi Prof DR Sri Oemijati, Selasa (11/2) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Total ada sekitar 243 WNI yang kini masih menjalani observasi kesehatan di Natuna setelah mereka dievakuasi dari Wuhan, Tiongkok. Sebelum mereka dikembalikan ke daerah masing-masing, semuanya akan diberikan kartu penanda.

Kartu itu, kata Hanif, nantinya dapat digunakan untuk keperluan mengecek kesehatan di rumah sakit atau fasilifas kesehatan lainnya di daerah masing-masing.

“Mereka dibekali dengan kartu, yang mana kalau sewaktu-waktu mereka mengalami sakit untuk segera ke fasilitas kesehatan dengan memanfaatkan kartu itu,” ujar Hanif.

3. Pemprov Aceh masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat untuk pemulangan warganya

Posko informasi kemanusiaan yang didirikan di Dinas Sosial Provinsi Aceh (IDN Times/Saifullah)

Masih kata Hanif, pihaknya saat ini masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat terkait pemulangan ke 13 mahasiswa asal Aceh tersebut. 

“Kami tinggal mengikuti apa yang diinstruksikan dari pusat. Kalau diinstruksikan langsung pulangkan, maka dipulangkan,” ucap Hanif.

4. Aceh siap menangani virus corona jika ada

Petugas penerima spesimen di Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Sri Oemijati, Selasa (11/2). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Sementara itu, posko informasi kemanusiaan yang selama ini didirikan di Dinas Sosial Provinsi Aceh, telah ditutup. Rencananya, posko yang didirikan untuk wadah berkomunikasi terkait perkembangan mahasiswa Aceh itu akan dipindahkan ke Dinas Kesehatan Provinsi Aceh.

Pemindahan itu dilakukan mengingat penanganan virus corona yang mematikan tersebut selanjutnya lebih kepada aspek kesehatan mahasiswa kedepannya.

Hanif menyampaikan, penanganan virus corona hampir tidak jauh berbeda seperti penanganan virus influenza, SARS, Mers, Flu Burung, dan lainnya yang pernah terjadi. Jika pun ada masyarakat yang terjangkit, pihak Dinas Kesehatan siap menanganinya.

“Jadi semua penanganannya sama, mau virus influenza, mau virus SARS, Merc, Flu Burung, sama. Jadi sama penanganannya. Kondisi saat ini kita siap,” tegas Hanif.

Editorial Team