Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
FOTO BERSAMA. Ke-39 berfoto bersama dewan juri usai gelaran 'Malam Bakat Seni dan Budaya Puteri Indonesia 2018'. Foto oleh Valerie Dante/Rappler

Oleh Valerie Dante

JAKARTA, Indonesia – Sebelum menghadapi malam final Puteri Indonesia yang jatuh pada Jumat, 9 Maret mendatang, para finalis kontes kecantikan tersebut harus terlebih dahulu menunjukkan bakat dan berjalan dalam peragaan busana tradisional. Semua ini dilakukan di ajang Malam Bakat Seni dan Budaya pada Selasa, 6 Maret 2018 di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat.

Sebanyak 39 finalis Puteri Indonesia 2018 membuka acara dengan peragaan busana tradisional yang merepresentasikan masing-masing provinsi. Dimulai dari Aceh dan diakhiri oleh Papua, setiap busana yang ditampilkan memiliki cerita dan pesan yang berbeda satu dari yang lainnya.

“Mereka bisa merepresentasikan provinsi mereka dengan baik untuk memperlihatkan kekayaan Indonesia yang luar biasa,” ujar Miss International 2017 dan Puteri Indonesia Lingkungan 2017, Kevin Liliana.

Acara dilanjutkan dengan pertunjukan bakat seluruh finalis yang dibagi menjadi empat kelompok, di mana para finalis tak segan-segan menampilkan keahlian mereka. Meski didominasi oleh tari daerah, ada beberapa finalis yang menyuguhkan bakat-bakat yang tidak biasa seperti finalis asal DKI Jakarta 4 dengan bakat kick boxing, finalis asal Jawa Barat dengan bakat pencak silat, hingga finalis asal Jambi yang menunjukkan cara memakai ikat kepala tradisional Tengkuluk.

Senada dengan Kevin, Bunga Jelitha selaku penyandang titel Miss Universe Indonesia 2017 dan Puteri Indonesia 2017 turut terkesima melihat bakat-bakat yang ditampilkan para finalisnya. Bagi Bunga, keragaman bakat yang ada mencerminkan keragaman budaya Indonesia.

Para peraih nominasi

Pada akhir acara, para dewan juri mengumumkan masing-masing tiga nominasi untuk kategori Busana Daerah Terbaik dan Puteri Indonesia Berbakat. Kemudian pemenang dari tiap kategori akan diumumkan pada malam puncak Puteri Indonesia 2018 yang akan bertempat di JCC Senayan.

Bangka Belitung, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Selatan berhasil meraih nominasi Busana Daerah Terbaik. Ketiga finalis memiliki kostum bernuansa megah yang berhias kombinasi warna merah dan emas. Dengan tema burung phoenix, burung legenda warga Tionghoa, kostum Sonia Fergina Citra perwakilan dari Bangka Belitung merupakan gabungan dari suku Tionghoa dan Melayu yang ada di Belitung.

Default Image IDN

Sedangkan Adlina Nadhilah Maharani, perwakilan Sulawesi Selatan mengenakan busana tradisional yang berbentuk rumah adat Toraja yang merupakan warisan turun-temurun dan dilengkapi dengan warna merah untuk menunjukkan kesamarataan kedudukan wanita dengan pria.

“Kostumnya diangkat dari legenda ‘Lilin Siwa’ dari Sumatera Selatan,” jelas perwakilan Sumatera Selatan, Berliana, sewaktu diwawancarai oleh Rappler seusai acara.

Tak hanya ketiga finalis tersebut, para finalis dari Kalimantan Barat (Wilda Octaviana Situngkir), Aceh (Nandiya Deva Puspa Dewi), dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Dilla Fadiela) juga meraih nominasi sebagai Puteri Indonesia Berbakat. Ketiga finalis ini berhasil merebut tak hanya perhatian namun juga hati dewan juri saat ajang unjuk bakat.

Default Image IDN

Contohnya seperti Wiwik, perwakilan dari Aceh yang menunjukkan keahliannya dalam bermonolog.“Dalam monolog saya ada seni tari, silat, dan akting. Saya memerankan Malahayati yang sangat menginspirasi banyak orang, khususnya saya, dan kaum perempuan,” tuturnya.

Memiliki bakat yang sama, Wilda perwakilan Kalimantan Barat membawakan sebuah monolog dramatis yang mengisahkan mengenai seorang tabib yang bersahabat dengan alam dan memiliki keyakinan dapat menyembuhkan warga sekitar. Sementara berbeda dari kedua finalis sebelumnya, Dilla perwakilan DIY menyanyikan dua buah tembang yang bermakna pesan bagi generasi muda untuk memiliki kemauan dalam menggapai mimpi. 

—Rappler.com

Editorial Team